
Oleh BAVO BENEDICTUS SAMOSIR, OCSO* Ia putuskan untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak Papua, meskipun upah yang ia terima hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari. Kepedulian dan belas kasihnya kepada anak-anak Papua sungguh luar... Read more »

Oleh BAVO BENEDICTUS SAMOSIR, OCSO* Kita semua punya kenangan natal yang penuh sukacita di masa lalu, termasuk di dalam keluarga kami. Salah satu kenangan natal yang penuh sukacita dan sekaligus menciptakan keakraban... Read more »

Oleh BAVO BENEDICTUS SAMOSIR, OCSO* Secara berkala ia selalu mengunjungi pertapaan St. Maria Rawaseneng untuk mengalami keheningan. Dunia tempat ia tinggal sehari-hari penuh kebisingan dan mengabaikan keheningan. Kesibukan bekerja membuat kelelahan dirinya... Read more »

Oleh BAVO BENEDICTUS SAMOSIR, OCSO* Ia mengenakan pakaian kebaya warna putih dengan corak bunga warna merah di bagian depan membentuk dua garis merah yang indah dan juga lingkaran merah di ujung lengan.... Read more »

Oleh BAVO BENEDICTUS SAMOSIR, OCSO* Akhirnya umat mengetahui secara resmi bahwa romo paroki mereka akan pindah tugas, setelah gembala mereka tersebut menyampaikannya di akhir misa minggu itu. Ia mengucapkan terimakasih atas kerjasama... Read more »

Oleh BAVO BENEDICTUS SAMOSIR, OCSO* Tubuh jasmaninya yang sudah tidak berdaya, akhirnya membuat dirinya pasrah untuk diistirahatkan di rumah sakit. Sebenarnya sudah satu minggu lalu ia sudah merasakan tubuh jasmaninya memerlukan... Read more »

Oleh BAVO BENEDICTUS SAMOSIR, OCSO* Ia masuk ke ruang pengakuan lalu mengenakan stola di atas pundaknya dan membiarkan ujung stola menjuntai ke bawah ke bagian depan. Kemudian ia mendudukan dirinya dengan posisi... Read more »

Oleh BAVO BENEDICTUS SAMOSIR, OCSO* Matahari masih memberikan cahayanya di belahan bumi lain, ketika bus yang membawa kami tiba di terminal Tidar, Magelang. Kuangkat tasku melewati beberapa kursi penumpang lainnya menuju... Read more »

Oleh BAVO BENEDICTUS SAMOSIR, OCSO* Dia baru seminggu mengenal seorang teman, tapi rasanya sudah mengenal lama. Hal itu disebabkan karena sang teman selalu melemparkan candaan yang membuatnya tertawa dan dia menanggapi... Read more »

Oleh BAVO BENEDICTUS SAMOSIR, OCSO* Jari jemarinya menari-nari di atas keyboard. Sementara matanya menatap ke layar monitor dan sesekali ke sebuah buku. Waktu terus berlalu, jari jemarinya terus menari-nari seakan tiada... Read more »