Perjalanan Mewujudkan Kerajaan Allah  

Oleh BAVO BENEDICTUS SAMOSIR, OCSO*

Ia putuskan untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak Papua, meskipun upah yang ia terima hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari. Kepedulian dan belas kasihnya kepada anak-anak Papua sungguh luar biasa sehingga ia  memilih bekerja sama dengan Keuskupan Jayapura sekalipun tawaran untuk bekerja di tempat lain datang kepadanya. Ia meyakini ini panggilan dari Tuhan Allah yang harus ia jalankan sebagai perwujudan agar Allah memerintah atas kehidupannya. Ia berusaha untuk meyakini sabda Allah yang mengatakan; “Carilah dahulu Kerajaan Allah maka yang  lainnya akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33).

Sebagai manusia biasa tidak selalu mudah untuk mengejawantahkan sabda tersebut dalam hidup karena terkadang muncul kekuatiran dalam hatinya akan masa depan. Namun demikian ia meyakini bahwa jika ia mengutamakan Kerajaan Allah dan sekaligus bekerja untuk mengusahakan kebutuhan hidup di dunia ini, maka Allah pasti akan membantunya (1 Tim 6:17-19).

Menjalani kehidupan dengan perencanaan, khususnya ketika kita memulai perjalanan tahun 2025 ini, akan memudahkan kita melangkah untuk mencapai tujuan yang ingin kita capai. Namun perencanaan itu menjadi masalah ketika kita menjadikan diri kita menjadi satu-satunya sang perencana dengan mengabaikan perencanaan Allah dalam kehidupan manusia. Hanya berfokus pada perencanaan  diri sendiri untuk pencapaian tujuan pribadi maka yang dicapai bukanlah Kerajaan Allah tetapi kerajaan pribadi dalam batas keegoisan dan individualisme. Fokus membangun Kerajaan Allah bukanlah diri sendiri tetapi pada Allah dan sesama.

Mewujudkan Kerajaan Allah bukan berarti kita tidak bekerja tetapi kita tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan kita di dunia ini tanpa mengesampingkan nilai-nilai injil Kerajaan Allah seperti mewujudkan kasih dan keadilan. Ketika kita memperjuangkan kasih dan keadilan meski dalam ruang lingkup yang kecil maka Kerajaan Allah terwujud di dunia ini.

Dan kehidupan menjadi bermakna ketika kita tidak hanya berhenti pada teori belaka, namun kita harus sampai pada tindakan nyata dalam kehidupan sehingga Kerajaan Allah menjadi nyata dalam seluruh bidang kehidupan.

Peristiwa-peristiwa kehidupan yang ia jalani dengan jatuh bangun namun tetap dalam kesetiaan mewujudkan Sabda Allah dalam tindakan akhirnya menjadikan dirinya mampu memahami akan sabda yang memintanya untuk mencari Kerajaan Allah lebih dahulu dan yang lainnya akan ditambahkan. Proses itu berjalan tidak hanya setahun, dua tahun atau tiga tahun namun bertahun-tahun. Kini ia bisa menikmati buah kesetiaan terhadap Sabda Allah tersebut melalui ujian demi ujian. Tuhan Allah yang memampukan dia melewati setiap tantangan dalam perjalanan

Semula hanya ia sendiri membimbing beberapa anak- anak Papua. Kini ia tidak sendiri lagi, namun bersama para pembina lainnya yang memiliki semangat yang sama untuk masa depan anak-anak Papua menjadi lebih baik lagi. Semula ia mengontrakkan beberapa rumah untuk anak-anak sebagai tempat tinggal mereka, kini mereka memiliki asrama-asrama putra dan putri di Semarang sehingga anak-anak lebih terawasi dengan baik oleh para pamong yang mendampingi dan mengarahkan mereka untuk nilai-nilai rohani. Setiap tiga bulan sekali mereka mengadakan rekoleksi untuk anak-anak.

.Mengenang perjalanan hidup bersama anak-anak Papua dari tahun 1988 hingga akhir tahun 2024 ini, ia terharu dan bersyukur. Allah yang menjadikan semua ini. Yang tidak mungkin menjadi mungkin di dalam perjalanan hidupnya. Ia hanya berusaha membiarkan Allah meraja di dalam hidupnya, khususnya di dalam tugas pelayanan bagi anak-anak Papua. Keharuan mengisi relung hatinya ketika melihat anak-anak yang didampingi sukses dalam pendidikan dan bisa mencapai kehidupan yang jauh lebih baik dari kehidupan sebelumnya. Mereka kembali ke kampung halaman mereka untuk membangun daerah mereka. Dengan demikian ia tidak hanya mengubah kehidupan anak-anak Papua menjadi lebih baik, tetapi juga mengubah kehidupan masyarakat Papua menjadi lebih baik. Itulah salah satu perwujudan Kerajaan Allah di dunia ini.

Selamat Tahun Baru 2025. Tuhan selalu mendampingi setiap langkah kaki kita dalam mewujudkan Kerajaan Allah di dunia ini, sesuai dengan tugas dan panggilan hidup kita.

*Penulis adalah Rahib and Imam – Mount St. Joseph Abbey –Roscrea Co. Tipperary Irlandia. Saat ini sedang berada di Rawaseneng

 

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *