Katah sing tanglet, kegiatane kulo nopo mawon upami pun mboten dados walikota? Lha niki kulo jawab, salah satu kesibukane yaiku mbaleni gawean lawas dados tukang las. Mantan Walikota Surakarta Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo menulis di akun IG-nya @fx.rudyatmo, 20 Februari 2021.
Kurang lebih kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pernyataan itu seperti ini, “Banyak yang bertanya, kegiatan saya apa saja umpama sudah tidak menjadi walikota? Lha, ini saya jawab, salah satu kesibukannya yaitu bekerja kembali menjadi tukang las.”
Menurutnya, seorang tukang las adalah seoran seniman. Pekerjaannya bukan pekerjaan asal-asalan. “Meskipun sepertinya pekerjaan remeh, tapi bagi saya tidak. Pekerjaan ini menurut saya bukan pekerjaan asal asalan. Seorang tukang las sudah layaknya disebut sebagai seorang seniman untuk mengasilkan hasil lasan yang rajin dan rapi,” sambungnya.
Bahkan dari pekerjaan mengelas, menurut lelaki yang berkumis itu, ada filosofi penting yang pantas untuk diperhatikan. Menurutnya, mengelas adalah pekerjaan mulia karena menyatukan yang sebelumnya terpisah.
“Selain itu filosofi tukang las adalah pekerjaan yang mulia, karena yang dia kerjakan adalah merekatkan sesuatu yang awalnya terpisah kemudian disatukan menjadi bagian yang kokoh dan indah,” kata Rudy.
Ia pun bertanya dan berpesan kepada mereka yang berprofesi sebagai tukang las supaya tetap tekun dan rajin bekerja.
“Sinten sing ten mriki nate dadi tukang las? Ampun isin, kerjo sing tekun, sing rajin, sopo ngerti iso dadi walikota?” ungkap lelaki kelahiran 13 Februari 1960 itu.
Artinya kurang lebih begini, “Siapa yang di sini pernah menjadi tukang las? Jangan malu, kerja yang tekun, yang rajin, siapa tahu jadi walikota”.
Sebelum menjadi Walikota Surakarta, Rudy adalah wakil walikota Kota Surakarta pada periode 2005-2010. Pada periode 2010-2012 menjadi wakil walikota di kota yang sama mendampingi Joko Widodo. Karena Joko Widodo menjabat Gubernur DKI Jakarta, Rudy pun dilantik sebagai Walikota Surakarta pada 19 Oktober 2012.
Rudy terpilih kembali menjadi walikota kembali melalui pilkada 2015, dan menjabat walikota periode 2016-2021.
Selama menjabat wakil walikota dan bahkan menjabat walikota yang sibuk dengan agenda kegiatan, Rudy tetap mempersembahkan waktunya dengan melayani sebagai prodiakon di gereja.
Belajar dari Rudy, kita diajak untuk, pertama, menjadi “tukang las” yaitu menyatukan yang terpisah menjadi bagian yang kokoh dan indah. Bukankah itu Indonesia banget? Kedua, apapun profesinya, kita mesti menekuninya. Kesuksesan bisa diraih karena ketekunan. Yang ketiga, kekuasaan tidak untuk dikejar.