
Jakarta – Minggu (9/2/2015), Romo Dr. Aloysius Budi Purnomo Pr selaku Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (Komisi HAK KWI) menghadiri selebrasi perdamaian dan persaudaraan umat manusia sedunia di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI. Berangkat dari Kantor KWI bersama F. Ferdinand Nancy, Staf Sekretariat Kom HAK KWI, Romo Budi memenuhi undangan yang dikirimkan oleh Inter Religious Council (IRC) dalam rangka “World Interfaith Harmony Week & International Day for Human Fraternity.”
Acara ini diselenggarakan IRC dalam kerjasama dengan DPD RI. Sultan Bachtiar Najamudin selaku Ketua DPD RI dan M. Din Syamsuddin sebagai Ketua Kehormatan Presidium IRC-Indonesia dengan ramah dan hangat menyambut kehadiran Romo Sekretaris Kom HAK KWI yang belum genap sebulan tinggal di Jakarta dan melayani di KWI. “Romo Budi ini kawan lama kita!” Kata Prof Din saat makan semeja di sebelah kanan Romo Budi. Turut menyambut ramah kehadiran Romo yang hobi bermain saksofon itu Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary dari Timor Leste, Roberto Sarmento de Oliveira Soares. Baik Pak Sarmento maupun Pak Sultan Baktiar tampak memberikan kartu nama mereka masing-masing yang diterima Romo Budi dengan senyuman ramah.

Pada kesempatan itu, Romo Budi mengemban peran ganda. Pertama, melantunkan Doa Perdamaian bersama para tokoh lintasagama lainnya secara bergantian, Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Kedua, atas nama KWI, Romo yang sudah lama bergerak dalam aksi kerukunan dan persaudaraan lintasagama itu, juga menyampaikan pesan perdamaian.
Dalam pesannya, Romo Budi menegaskan pentingnya persaudaraan sejati tanpa diskriminasi di Indonesia. “Persaudaraan dan perdamaian itu seharusnya NKRI banget. Berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, mewujudkan kemanusiaan yang adil dan beradab dalam semangat persatuan Indonesia. Bila ada masalah duduk bersama melakukan musyawarah mufakat yang bijaksana demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia!” katanya.

Dalam acara tersebut ditayangkan pula Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Syekh Ahmad Ath Thayyib yang turut menyampaikan pesan perdamaian secara virtual. Baik Prof Din maupun Pak Sultan sangat menggaribawahi pentingnya persaudaraan dalam perbedaan dengan saling menghargai dan menghormati.
Semoga perayaan ini berbuah pada penghayatan demi terwujudnya peradaban kasih ekologis di Indonesia dan di dunia.