Mengembangkan Pribadi Non Konsumtif demi Pemulihan Bumi

Anak-anak juga diajak untuk menghemat energi dan mengurangi pencemaran udara dengan mengendarai sepeda kalau ke sekolah.  Kebiasaan memilah sampah dikenalkan di rumah. Kalau keluar rumah, anak-anak disarankan memakai tumbler dan tas kain untuk mengurangi penggunaan plastik. “Ini menjadi suatu harapan baru, manusia bangkit untuk membaharui diri. Nah ini dari hal-hal yang sederhana di keseharian,” katanya.  Semua itu, menurutnya, juga terkait dengan kepekaan-kepekaan ekologis yang memang perlu dimulai dari rumah.

Anak-anak didik, sambung Suster Nur, juga dikenalkan dengan sikap murah hati. Sikap murah hati terkait dengan kepedulian. “Memberi bukan soal besar dan banyaknya, jutaan ataupun sekadar ratusan atau recehan, tetapi sikap peduli. Sikap peduli, kepekaannya tadi karena keluar dari diri sendiri yang arahnya kepada orang lain dan lingkungan di sekitar,” katanya.

Namun,  Suster Nur mengaku tidak mudah mendidik anak-anak zaman sekarang karena berhadapan dengan media online.

Meski demikian, menurutnya, pendidik perlu mengembangkan jalur pedagogis yang disertai etika ekologis supaya mampu membantu orang secara efektif bertumbuh dalam solidaritas, tanggung jawab dan dalam perawatan yang penuh kasih. “Saya merasa memang masih sangat jauh untuk ke arah ini. Tetapi bahwa memulai dari langkah-langkah kecil yang  sederhana inilah yang membutuhkan komitmen dan keberanian,” katanya.

Menurutnya, pendidikan ekologis sangat efektif jika dilakukan sejak dini dari rumah, dari keluarga seperti penggunaan air, pemilahan sampah, memasak secukupnya, dan tidak membuang makanan. “Bukan soal besarnya tindakan, tapi justru tindakan-tindakan sederhana dari dalam rumah kita sendiri untuk mendukung pelestarian bumi adalah rumah kita,” ujarnya.

Lebih lanjut Suster pun melihat, keluarga adalah sanggar budaya kehidupan. Namun, kesadaran bahwa keluarga sebagai sanggar budaya kehidupan ini kurang disadari orang-orang tua. “Kepedulian terhadap lingkungan itu bukan soal gerakan atau tindakan kegiatan, bukan kegiatan, tapi adalah gerakan iman kita. Maka, pemulihan ekologi hanya mungkin terjadi kalau memang kita menjadi pribadi yang punya kebajikan. Menjadi pribadi yang non konsumtif akan membantu kita untuk memulihkan ekologi,” katanya.

 

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *