Renungan Harian 28 Oktober 2021

RENUNGAN HARIAN 28 OKT 2021

Secara nasional, hari ini kita memperingati hari Sumpah Pemuda. Dengan penuh semangat, pada saat ini diucapkan sumpah para pemuda Indonesia:  ‘Kami putra-putri Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia; berbahasa satu bahasa Indonesia, dan bertanah air satu, tanah air Indonesia’.

Secara liturgis, kita merayakan pesta 2 orang rasul: Santo Simon dan Santo Yudas Tadeus.  Keduanya dirayakan bersama-sama, karena namanya sering disebut berurutan di dalam injil, dan mereka sama-sama menjadi martir di Persia (= Sekarang Iran).  Simon pernah mewartakan injil sampai ke Mesir, dan bergabung dengan Yudas  di Mesopotamia, lalu mereka bersama-sama  ke Persia.

Paulus (Ef 2: 19-22) kepada umatnya di Efesus menyatakan: “Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Lukas (6: 12-19) mewartakan: “Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya.

Lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.

Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.

Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, sudah sejak tahun 1928 tekad untuk mempersatukan rakyat di bumi pertiwi: satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, telah dikumandangkan dan diungkapkan dalam suatu sumpah. Padahal, pada waktu itu masyarakat di wilayah ini, masih dikuasai penjajah.

Sumpah kaum muda itu sungguh-sungguh diseriusi dan dijadikan dasar untuk mempersatukan rakyat sebagai bangsa Indonesia. Mereka memberikan teladan bahwa kaum muda bukan kaum abal-abal atau kelompok tidak jelas, tetapi kaum intelektual yang berani berpikir dan berjuang untuk masa depan yang lebih baik, mandiri, dan ditangani bangsanya sendiri.

Dua, Simon dan Tadeus disebut dalam deretan para rasul, yang dipilih Yesus. Meraka bukan orang-orang yang menonjol atau banyak bicara.  Yang dibutuhkan adalah ketulusan, kesetiaan dan kesatuan sebagai kolega para rasul.

Semoga kita/kaum muda berani membuka diri untuk ambil bagian dalam karya pelayanan Yesus, meski tidak menonjol atau tidak banyak talentanya atau tidak lancar dalam berbicara.  Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *