
Dionisius Martama adalah tokoh yang penuh integritas dan total dalam kerasulan dialog. Sebagai orang Katolik, ia sungguh menghayati kekatolikannya, yakni menjadi pembawa damai bagi siapapun. Maka, ia sangat dekat dan akrab dengan tokoh-tokoh dari berbagai agama terutama di Magelang.
Martama juga aktif dalam dunia paduan suara. Bahkan ia membentuk paduan suara lintas iman Paguyuban Umat Beriman Magelang (PUBM). Dalam paduan suara itulah, ia melihat orang-orang dari berbagai agama bisa saling berdialog dan saling menolong. Baginya, paduan suara itu sendiri telah mengajarkan bahwa perbedaan akan menjadi harmoni yang indah kalau diolah dengan baik. “Waktu itu pertama kali menggarap lagu ‘Kubawa Damai Bagimu’. Kemudian ada berbagai bahasa di lagu itu. Ada bahasa Mandarin, bahasa Arab, bahasa Inggris, dan lagu ‘Rayuan Pulau Kelapa’. Mereka senang sekali dan meyenangkan,” katanya beberapa tahun lalu, menggambarkan kegiatan paduan suara lintas iman yang diasuhnya.
Sekian waktu berkecimpung dalam kerasulan dialog lintas agama, Martama mengarang sebuah lagu yang bertema tentang kerukunan dan perdamaian dengan judul ‘Ayo Rukun Bersatu’. Ia mengarang lagu itu karena kecintaannya pada upaya membangun dialog agama.
Begitu tercipta, lagu itu tidak langsung diperdengarkan pada orang lain untuk sekian lama. Ia ingin memastikan lagu yang diciptakannya tidak mempunyai kemiripan dengan lagu-lagu yang sudah ada. “Memang setelah jadi, saya simpan dulu, belum saya keluarkan. Karena jangan sampai lagu itu mirip-mirip lagu lainnya, lagu yang sudah ada,” kata lelaki kelahiran 21 November 1944 itu. Sekarang lagu itu kerap dinyanyikan dalam berbagai pertemuan seperti dalam forum FKUB maupun beberapa kegiatan lintas agama lainnya.
Ia berharap, persaudaraan semakin kokoh seperti yang ditulis di lagunya itu. Ini adalah lirik lagu ‘Ayo Rukun Bersatu’:
Ayo rukun, rukun, rukun bersatu
Ayo rukun, rukun, rukun bersatu,
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh
Ayo rukun, rukun, rukun bersatu
Beda suku itu kawan
Beda kulit bukan musuh
Kita semua satu bangsa Indonesia
Beda adat tidak soal
Beda agama no problem
Indonesia Bineka Tunggal Ika
Ayo rukun, rukun, rukun bersatu
Ayo rukun, rukun, rukun bersatu,
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh
Ayo rukun, rukun, rukun bersatu
Senin, 4 Oktober 2021, Martama dipanggil Tuhan. Meski Martama sudah dipanggil Tuhan di surga, lagunya akan selalu menghiasi dan meneguhkan gerak dan semangat para pegiat dialog. Semangatnya akan selalu menyala di hati para pegiat dialog yang masih berjuang hingga saat ini. Lagunya menjadi warisan terindah para pejuang dialog. Jadilah pendoa di surga untuk para pegiat dialog. Selamat jalan ke rumah Bapa!