Sehati Seperjalanan

Bulan Maret, Umat Katolik memasuki Masa Prapaskah. Sementara Umat Islam sudah pula memulai Bulan Ramadan. Sebagai Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (Kom HAK KWI) yang baru per Januari 2025, saya sangat terkesan saat mendalami Pedoman dalam Kebenaran dan Kasih (PDKK)- Orientasi Pastoral untuk Dialog Antarumat Beragama yang diterbitkan oleh Dewan Kepausan untuk Dialog Antarumat Beragama (15 Januari 2015). Salah satu yang didorong oleh PDKK adalah pendidikan kaum muda untuk kerja sama lintas agama.

Sejak saya bertugas melayani sebagai Sekretaris Kom HAK KWI, saya berjumpa dengan Komunitas Kaum Muda Lintas Agama yang membantu saya memahami dorongan yang diberikan oleh PDKK. Para Ketum Organisasi Pemuda Lintas Agama (Katolik, Islam NU dan Muhammadiyah, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu) telah menjawab PDKK. Mereka adalah Ketum GP Ansor Addin Jauharudin,  Ketum Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla, Ketum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma, Ketum Pemuda Kristen (GAMKI) Sahat MP Sinurat, Ketum Pemuda Hindu (Peradah) I Gede Ariawan, Ketum Pemuda Budha (Gemabudhi) Bambang Patijaya dan Ketum Pemuda Konghucu (Gemaku) JS Kristan.  Mereka tidak sendirian melainkan bersama dengan seluruh jajaran kepengurusan serta para anggota mereka yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air Indonesia.

Mereka bahkan dengan sukacita dan penuh hospitalitas menerima saya saat saya bersilaturahmi kepada mereka bersama dengan Ketum Pemuda Katolik, Gusma dan para pengurus lainnya. Bahkan, saya kian mengenal mereka sebagai para Pemuda Lintas Agama yang kreatif dan inklusif.

Misalnya, mereka sudah memulai langkah yang sangat bijaksana dalam membangun kerukunan dan perdamaian melalui pernyataan Deklarasi Jakarta – Vatikan yang disaksikan melalui pembubuhan tanda tangan oleh Paus Fransiskus di Vatikan pada 21 Agustus 2024. Deklarasi Jakarta – Vatikan mulai digulirkan melalui beberapa kegiatan. Mereka juga melakukan kunjungan silaturahmi jelang Natal ke Gereja Kristen Jawa Minomartani dan Gereja Katolik St. Petrus & Paulus Minomartani, Sleman, Yogyakarta pada 20 Desember 2024. Dalam rangka ekologi, mereka melakukan penanaman pohon di Nawang Jagad, Kaliurang di Sleman Yogyakarta. Terakhir, para Sahabat GP Ansor berkunjung ke Pertapaan Katolik Rawaseneng, untuk belajar mengelola peternakan dan pengolahan susu segar dalam upaya mengembangkan kesejahteraan.

Atas semua hal tersebut, saya amat bangga membaca, melihat, dan mengalami upaya Para Ketum Organisasi Pemuda Lintasagama dalam mengawal perjalanan hidup bersama sebagai warga bangsa Indonesia dan merawat Bumi rumah bersama. Atas alasan tersebut, maka saya selaku Sekretaris Komisi HAK KWI, berinisiatif untuk memberikan Apresiasi Penghargaan “Sehati Seperjalanan” kepada mereka. Dengan pemberian anugerah ini, Komisi HAK KWI ingin mengucapkan terima kasih dan ingin menjadi “Teman Sehati Seperjalanan” bagi para organisasi pemuda lintas agama.

Saya menempatkan pemberian anugerah itu dalam Rapat Pleno Nasional Komisi HAK KWI yang dihadiri oleh Pengurus Kom HAK KWI serta Para Ketua dan Unsur Kom HAK Keuskupan seluruh Indonesia, yakni 38 Keuskupan secara teritorial pastoral plus 1 Keuskupan Kategorial TNI-Polri. Pemberi anugerah tersebut adalah Ketua Komisi HAK KWI, Mgr Christophorus Tri Harsono, 25/2/2025 di Kantor KWI.

Semoga momentum ini menginspirasi dan menggerakkan kita semua untuk menjadi Teman “Sehati Seperjalanan” mewujudkan Dialog dalam Kebenaran dan Kasih bagi semua orang tanpa diskriminasi.

Salam Sehati Seperjalanan dalam Kebenaran dan Kasih. Semoga menginspirasi pertobatan di masa Prapaskah ini.

Salam Peradaban Kasih Ekologis. Salve. Salam INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan. Berkah Dalem.

Aloys Budi Purnomo Pr

 

 

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *