
April 2025 ditandai momentum indah Hari Raya Paskah, Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dari alam maut. Kegelapan maut diretas dan dikalahkan oleh cahaya kebangkitan Yesus Kristus. Maka terbitlah Terang dari Sang Terang sehabis gelapnya kematian berkat Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Beberapa waktu silam terjadilah gerakan mahasiswa Indonesia yang mendemonstrasikan keprihatinan Indonesia gelap. Indonesia dinilai gelap oleh sebab menurut mereka sedang dilanda kekacauan sosial politik ekonomi di awal Pemerintahan Presiden Prabowo. Sejumlah kebijakan pemerintah dinilai tidak pro-rakyat. Program-program Pemerintah dinilai membebani masyarakat Indonesia. Itulah sebabnya, mereka melakukan demonstrasi dan menyebut Indonesia gelap. Satu sisi respons atas Pemerintahan Prabowo.
Di sisi lain, terdapat pandangan yang menyatakan bahwa Indonesia tidak gelap atau setidaknya tidak segelap yang disuarakan mahasiswa dan sejumlah aktivis pendukung mahasiswa. Kehidupan rakyat dan perekonomian rakyat berjalan seperti biasanya pada level menengah ke bawah. Tak ada gejolak dan goncangan pada tataran realitas.
Tak perlu kita menjadi bingung dan galau atas dua realitas yang seakan kontras dan kontradiktif itu. Keprihatinan mahasiswa pantas diapresiasi. Para buzzer optimistik tak perlu dibully. Biarkanlah keduanya menjadi suara hati bagi para elite kekuasaan demi kesejahteraan rakyat.
Dalam perspektif iman kita, di balik salib selalu ada berkat. Terang pasti terbit sehabis kegelapan. Yang terpenting adalah mari tetap menjaga kebaikan. Sikap kritis harus selalu tetap konstruktif dan jangan destruktif. Sikap optimis jangan mengabaikan realitas negatif yang harus diperhatikan.
Keseimbangan dan perdamaian kebangkitan menjadi orientasi kehidupan kita kendati harus dilalui dengan penderitaan, bahkan kematian. Selamat menyambut Sang Cahaya Terang, Tuhan Yesus Kristus yang bangkit bagi kita. Selamat Paskah. Salam Peradaban Kasih Ekologis. Salam INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan. Berkah Dalem.
Aloys Budi Purnomo Pr