Bulan Agustus selalu heroik bagi kita warga bangsa Indonesia. Para founding fathers and mothers bangsa Indonesia secara heroik berjuang dan memproklamirkan Kemerdekaan Republik Indonesia dari belenggu penjajahan Belanda. Tujuh belas Agustus tahun empat lima. Itulah hari Kemerdekaan kita. Hari merdeka, Nusa dan Bangsa. Hari kemerdekaan kita yang jaya dan bahagia.
Atas alasan itulah maka setiap Agustus heroisme membuncah di dada setiap warga bangsa Indonesia. Seraya mengenang para pahlawan yang gugur di medan perang kita semua bangga dalam tekad untuk bukan hanya mempertahankan kemerdekaan melainkan juga mengisinya dengan berbagai upaya untuk kesejahteraan, kebahagiaan, dan keselamatan seluruh rakyat Indonesia.
Omong-omong tentang nasionalisme sebagai warga bangsa beragama Katolik tentu kita ingat dengan slogan yang disampaikan Mgr. Albertus Soegijapranata. Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang ini dikenal sebagai Uskup yang bukan saja memiliki kedekatan personal dengan Presiden RI Pertama yakni Ir. Soekarno melainkan juga sebagai Uskup yang memiliki semangat patriotisme tinggi.
Salah satu slogan yang sangat terkenal sampai hari ini adalah 100% Katolik 100% Indonesia. Di masa perang kemerdekaan bahkan saat Negara Kesatuan Republik Indonesia belum diproklamirkan, slogan tersebut dapat diinterpretasikan memiliki makina 100% Katolik 100% Patriotik. Jiwa patriotik Mgr. Albertus tak hanya diucapkan atau dikotbahkan melainkan diwujudkan dalam berbagai praksis kehidupan yang nyata.
Dalam konteks keberagaman itu semangat patriotik 100% Katolik 100% Indonesia dapat diekstrapolasikan sebagai 100% religius 100% nasionalis. 100% religius apa pun agama dan kepercayaan kita tanpa diskriminasi. Implementasinya adalah nasionalis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Merdeka!!
Berkah Dalem.
Salam Peradaban Kasih Ekologis.
Salam INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan.
Aloys Budi Purnomo Pr
