Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St. Antonius Maria de Ligouri.
Melalui Rom 8: 1-4 Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudara, sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut, sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah.
Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
Matius dalam injilnya (Mat 5: 13-19) mewartakkan sabda Yesus: “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Paulus mengajar dan meyakinkan umatnya bahwa di dalam Yesus ada anugerah, pengampunan dan kemurahan hati Allah yang amat besar kepada umat-Nya.
Yesus itu telah membayar lunas hutang-hutang dosa manusia dengan mengorbankan diri-Nya agar manusia selamat. Maka, hendaknya kita bersyukur atas anugerah itu dan bukan hidup seenaknya serta menambah dosa.
Dua, Yesus menyatakan dengan jelas bahwa kita adalah garam dan terang dunia. Hal itu berarti bahwa di dalam diri manusia ada kualitas garam yang dapat melestarikan relasi kasih dan membersihkan pikiran, perkataan dan perbuatan yang jahat. Maka terang Kristus akan makin tampak dalam hidup dan perilaku kita sehari-hari. Atas dasar penegasan itu, semoga hidup kita dipenuhi dengan rasa syukur dan sukacita. Amin.
Mgr Nico Adi MSC