Anak-anak Pun Bisa Terlibat Merawat dan Mengembangkan Iman

Anak-anak bernyanyi riang dan menari seirama musik. Wajah-wajah cerianya menampilkan kegembiraan yang tulus. Ratusan anak dari Rayon Klaten berkumpul di Ceper, Klaten untuk mengikuti Temu Raya Anak Pendampingan Iman Anak (PIA), Minggu, 7 JuIi 2024. Mereka datang dari berbagai paroki di Rayon Klaten dengan memakai kaos seragam masing-masing.

“Sayur jipang, tahu bacem. Selamat siang, berkah Dalem!” Romo Robertus Yuni Tri Wibowo, Pr mengawali homilinya dengan menyapa anak-anak. Anak-anak pun  merespon bersama. Romo Yuni selanjutnya menyapa anak-anak berdasar asal parokinya. Anak-anak menyahut bersama sesuai parokinya.

“Anak-anak yang terkasih, sukacita pada hari ini adalah perayaan iman. Inilah yang selalu kita rasakan bersama, iman itu perlu kita rayakan. Dan ketika kita merayakan, ternyata kita itu menjadi kuat, menjadi besar,” kata Romo Yuni.

Menurut Romo Yuni, kalau iman dirayakan, dipelihara, dan dikembangkan, maka banyak rahmat bisa terjadi di dalam hidup kita. “Kalau tidak ada iman, tidak ada mukjizat, tidak ada rahmat yang terjadi. Maka yang pokok dan penting kita pelihara, kita jaga, dan kita kembangkan iman kepada Yesus,” katanya.

Romo Yuni pun menyampaikan, tahun 2024 ini, Kevikepan Surakarta mengajak kita untuk selalu memelihara iman, lebih-lebih di dalam keluarga. Maka di banyak paroki diadakan rekoleksi keluarga merawat iman. Menurutnya, tidak hanya orang tua, anak-anak pun bisa memelihara iman. “Kita pun bisa merawat (iman) keluarga bapak, ibu, papah, mamah.  Kita bisa. Walaupun kita kecil, lemah, mungkin pengetahuan kita sedikit, kita bisa merawat iman orang tua. Loh kok bisa? Caranya bagaimana? Misalnya, kalau hari Minggu, hari wajib ke gereja, setengah jam sebelum misa kok ayah belum bangun, papah belum bangun, adik-adik yang membangunkan,” katanya memberi contoh nyata.

Romo Yuni menegaskan, walaupun anak-anak masih kecil, lemah, namun bisa mengembangkan iman orang tua. “Kalau di dalam keluarga ketika makan bersama dengan ibu, dengan ayah, dengan papah-mamah kok belum sembahyang, belum berdoa, adik-adik yang aktif mengingatkan. Yah, doa dulu! Bu, doa dulu. Adik-adik yang harus mengingatkan. Maka, walaupun kecil, adik-adik bisa merawat dan memelihara iman. Kita merawat iman tidak harus menjadi besar dulu. Tidak harus menjadi orang tua, siapapun termasuk adik-adik semuanya bisa mengembangkan dan merawat iman,” kata Romo Yuni.

Misa dipimpin oleh Romo Robertus Yuni Tri Wibowo, Pr dengan konselebran Romo Antonius Amisani Kurniadi, Pr, Romo Cosmas Christian Timur, Pr, dan Romo Basilius Edy Wiyanto, Pr.

Usai misa, anak-anak dari berbagai paroki secara bergantian menampilkan atraksi kesenian. Di antaranya ada yang menampilkan seni drama, seni tari, dan seni suara.

 

 

 

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *