Kasihilah Tuhan, Allahmu…dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Luk 10:27).
Banyak gereja yang merayakan ibadat Pekan Doa Sedunia (PDS) untuk Kesatuan Umat Kristiani tahun 2024 ini. Jemaat kristiani dari berbagai denominasi pun turut menyambut dengan gembira. Gerakan ekumene tersebut semakin dikenal dan dihidupi jemaat. Salah satunya di wilayah Kevikepan Semarang. Kegiatan PDS di Kevikepan Semarang dibuka di Gereja Hati Kudus Yesus Tanah Mas pada tanggal 18 Januari 2024. Dalam acara itu, Pendeta Eliazer Budiono dari GKJTU Jemaat Srondol, Banyumanik menyampaikan bahwa even tahunan PDS sangat bermakna. “Kita kembali diingatkan tentang suasana kesatuan umat Kristiani. Namun, ia menghendaki even tahunan PDS tidak hanya berhenti pada acara ritual saja. “Sungguh sayang jika suasana seperti ini hanya menjadi event ritual tahunan saja. Tentunya para Romo, para Pendeta sudah mengupayakan bagaimana terus menjalin kebersamaan, kerja sama dalam setiap kesempatan-kesempatan yang ada, membawa keutuhan kita sebagai tubuh Kristus. Para pendeta mungkin tidak perlu berbicara lagi soal bagaimana Gereja Katolik itu, bagaimana ajaran Gereja Katolik seperti itu. Demikian juga para Romo, lihatlah ketika saudara-saudara dari umat Kristen ini ada mereka adalah saudara bersama-sama, satu tubuh Kristus yang sedang berjalan di dalam ziarah iman bersama untuk menuju tujuan yang sama. Jadi, bukan hanya kesempatan ritual seperti ini, ibadah, saya kira kita dalam setiap kesempatan pun juga sangat penting untuk membina kebersamaan. Ya, mungkin sekadar ngopi-ngopi bareng begitulah ya, ngopi-ngopi bareng bercerita. Kalau saya perhatikan ini para Romo mempunyai pembimbing spiritual yang senior ya. Ketika memiliki keluh kesah, persoalan-persoalan, mereka bisa bercerita. Mungkin di gereja Kristen perlu diupayakan itu bersama-sama karena belum ada. Nah, kesempatan para romo, pendeta berkumpul adalah kesempatan untuk bercerita bersama-sama. Cerita tentang perjalanan, tentang ziarah iman, tentang cinta kita kepada negeri ini,” harap Pdt. Eliazer.
Sedangkan pada ibadat penutupan PDS di Gereja HKBP Kertanegara Semarang, 26 Januari 2024, Vikaris Episkopal Semarang, Romo F.X. Sugiyana, Pr menyampaikan 3 hal yang didasarkan pada dokumen Konsili Vatikan II, Unitatis Redintegratio yang berbicara tentang ekumene, hubungan baik antara Katolik dengan Gereja-gereja Kristen. Pertama, paus atau Konsili Vatikan II mendukung pemulihan antar segenap umat Kristen sebagaimana dikehendaki oleh Yesus yang menghendaki agar mereka semua atau kita semua ini menjadi satu. “Demikianlah di dalam firman, di dalam Yohanes diungkapkan, kerinduan kesatuan itu dikehendaki oleh Tuhan sendiri, dikehendaki oleh Bapa sendiri. Sebagaimana Bapa bersatu dengan Putra dalam Roh Kudus, demikian pula siapapun yang percaya, siapapun yang beriman diajak pula untuk membangun kesatuan itu. Tentu yang dikehendaki bukan kesatuan agama, tetapi kesatuan semangat kristiani, semangat sebagai pengikut Kristus yang tidak lain adalah kesatuan iman, kesatuan kasih kesatuan harapan. Iman, kita sama-sama punya iman akan Kristus yang bersumber dari Alkitab di mana kita juga dikehendaki agar kita bersatu di dalam Allah Tritunggal itu. Dan persatuan dengan Allah Tritunggal itu menjadi persatuan yang mengangkat martabat pribadi. “Kita masing-masing diangkat di dalam martabat sebagai putra-putri Allah atau sebagai anak-anak Allah,” kata Romo Sugiyana.
Yang kedua, dari dokumen tersebut ada ajakan bahwa ekumene diharapkan juga menjadi gerakan bersama-sama. “Dan apa yang terjadi? Melalui Pekan Doa Sedunia ini juga menjadi wujud dari gerakan bersama-sama antara umat Katolik dan umat Kristen. Gerakan itu bisa berupa kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha yang dilakukan untuk saling mendukung kesatuan umat Kristen. Gerakan itu bisa menjadi gerakan doa untuk kesatuan, tetapi juga bisa diwujudkan di dalam bentuk kerjama dan dialog yang memperkaya warisan iman dan sejarah. Sehingga kita bisa menghargai kebenaran, menghargai kekayaan-kekayaan iman yang ada di dalam di kita masing-masing,” ungkap Romo Sugiyana.
Yang ketiga, dari dokumen itu juga nampak suatu ajakan untuk memperkuat kesaksian dan perutusan Gereja di tengah dunia. “Kita bukan hanya sekadar anggota warga masyarakat. Kita di tengah dunia ini, di tengah masyarakat ini kita dikehendaki Tuhan untuk senantiasa diutus. Diutus untuk menjadi apa? Diutus menjadi terang dan garam, diutus menjadi tanda kasih Allah bagi yang lain. Kasih, sekali lagi, adalah kekuatan Gereja. Dan kasih itu pula yang kiranya juga bisa menjadi hal yang kita tunjukkan, kita tampakkan dalam kehidupan bersama,” katanya.
Menurutnya, dunia ini membutuhkan kasih. “Dan saya rasa jemaat kristiani bisa menyumbangkan kasih itu sebagai tanda cara hidup kita di tengah masyarakat. Mungkin kadang-kadang kita juga rapuh di dalam mengasihi, di dalam kehidupan bersama. Mungkin kadang-kadang juga ada konflik-konflik di dalam kehidupan kita, dalam keluarga, dalam pribadi dengan masyarakat. Tapi saya rasa kasih itulah yang perlu terus kita jaga, kita hidupkan, kita kembangkan sekalipun kadang-kadang gagal,” imbuh Romo Sugiyana.
Sementara itu, dalam ibadah PDS di Paroki Babarsari, 23 Januari 2024, Vikep Kevikepan Yogyakarta Timur, Romo Adrianus Maradiyo, Pr melalui sambutan yang dibacakan Romo Martinus Joko Lelono, Pr menyampaikan, tema PDS mengajak kita untuk berefleksi tentang relasi kita dengan Allah dan relasi kita dengan sesama. “Kita menyembah Allah yang sama. Allah yang kita sembah adalah Allah yang penuh kasih, yang tidak pernah membeda-bedakan atau mengkotak-kotakkan satu dengan yang lain. Kepada Allah yang satu dan sama ini kita diajak untuk bersembah sujud. Sembah sujud kepada Allah kita ungkapkan dengan doa, ibadah, devosi dan ziarah. Kepada Allah yang satu dan sama ini kita diajak untuk memuji dan memuliakan-Nya. Kemuliaan Allah tampak dalam diri manusia yang hidup dan bermartabat. Dan martabat manusia akan tampak dalam penggunaan akhlaknya. Maka Yesus juga bersabda kepada kita, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” pesan Romo Maradiyo.
Romo Maradiyo juga menegaskan, kepada sesama kita, kita diajak bersembah bakti. Sembah bakti kepada sesama tampak dalam setiap pribadi yang saling mengasihi. Kasih kepada sesama terwujud dalam bangunan solidaritas atau kepedulian satu dengan yang lain.
Kegiatan PDS di Kevikepan Semarang terjalin atas kerja sama antara Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) Kevikepan Semarang (yang diketuai oleh Romo Eduardus Didik Chahyono, SJ dengan Persekutuan Gereja-Gereja Kristen di Kota Semarang (PGKS) yang diketuai oleh Pdt. Rahmat Rajagukguk.
Kegiatan PDS juga dirayakan di banyak tempat seperti di Weleri, Kendal, Jepara, Kudus, Pati, Salatiga, Surakarta, Yogyakarta, Magelang, Wates – Kulonprogo dan Purwokerto.
Tidak hanya ibadat ekumene, kegiatan PDS pun berlanjut dengan pertemuan remaja antardenominasi gereja dalam suasana ekumenis di aula Gereja Bongsari.
Materi Pekan Doa Persatuan Umat Kristiani 2024 disiapkan oleh tim ekumenis dari Burkina Faso yang difasilitasi oleh Komunitas Chemin Neuf. Burkina Faso terletak di Afrika Barat di kawasan Sahel, yang meliputi negara tetangga Mali dan Nigeria. Tema Pekan Doa Sedunia 2024 adalah “Kasihilah Tuhan, Allahmu… dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Luk 10:27).