
Inilah yang kita rasakan, siang hari udara sangat panas, banyak sumber air mengering, di beberapa wilayah mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, tanaman kering karena panas yang terik, dan TPA Jatibarang di Semarang dinyatakan kritis, karena 900 ton sampah per hari terus dijejalkan ke sana. Rumah tangga adalah penyumbang sampah terbesar.
Gerakan Universal Apostolic Preferences (UAP), merawat ibu bumi, menjadi alasan anak-anak Kanisius mengajak warga kampung RT 9 dan RT 11 RW 7 Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang untuk makin peduli dengan kondisi bumi saat ini. Anak-anak SD Kanisius Tlogosari Kulon mendapat kesempatan berbagi pengetahuan tentang pengolahan sisa makanan dan sampah organik menjadi kompos dengan menggunakan teknik Takakura dalam pertemuan PKK yang diselenggarakan oleh warga setempat pada hari Minggu, 13 Agustus 2023.

Takakura adalah salah satu cara pembuatan kompos dengan mendaur ulang sampah organik dapur. Pembuatan kompos Takakura cocok untuk daerah perkotaan/perumahan karena lebih bersih, kering dan tidak membutuhkan banyak tenaga. Dengan menyiapkan tempat pakaian/tong sampah berpori yang dilapisi dengan kardus, kita hanya memasukkan sekam sebagai dasarnya, lalu masukkan sampah sisa makanan atau sisa potongan sayur dan buah, ditimbun lagi dengan sekam dan disemprot menggunakan starter kompos/eco enzyme untuk mempercepat hancurnya sampah. Kurang lebih tiga minggu, Takakura sudah dapat dipanen dan digunakan untuk memupuk tanaman. Memanfaatkan sisa makanan/sampah dapur menjadi kompos merupakan usaha untuk mengurangi produksi gas metana (CH4) di bumi yang makin memperbesar efek rumah kaca dan mengakibatkan global warming.
“Terus Melaju untuk Indonesia Maju” menjadi tema nasional peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Dalam upacara bendera peringatan hari merdeka RI yang dilaksanakan dengan khidmat dengan berbalut pakaian adat, KB-TK-SD Kanisius Tlogosari Kulon menyerukan Ikrar Kanisius Peduli Lingkungan, hasil pemikiran peserta didik kelas 5 yang memiliki harapan agar komitmen ini selalu diingat dan dilaksanakan di mana pun. Mereka berikrar untuk makan dan minum bekal sehat dari rumah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan styrofoam, menggunakan air dan listrik secara efisien, menanam dan merawat pohon, serta memanfaatkan sisa makanan menjadi kompos.

Peringatan HUT ke-78 RI kali ini menjadi lebih bermakna dengan adanya kunjungan anak-anak Kanisius ke rumah warga untuk mengajak warga mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mereka membagikan tas kain kaos bekas hasil karya peserta didik kelas 4 kepada warga sekitar. “Bu, besok kalau belanja jangan pakai tas kresek lagi, tapi pakai tas kain ini. Mari kita rawat bumi kita dengan mengurangi plastik sekali pakai!”,ajak peserta didik yang melakukan kunjungan.
“Terus Melaju untuk Indonesia Maju”, Kanisius mengajak kita bergerak bersama menyelamatkan ibu bumi.
Khatarina Ika Wardhani
Kepala SD Kanisius Tlogosari Kulon, Semarang