Saat setiap Timin Kangen Keluarganya, inilah yang dilakukannya bila tak bisa pulang ke desa. Timin mengatur video call dengan ayah dan adik-adiknya. Maklumlah, Timin itu anak sulung. Itu pun bagian dari tanggung jawab dalam keluarga tempat Timin memulai hidup, bertumbuh, dan berkembang dalam iman, harapan, dan kasih. Demikianlah setiap kali video call dijalankan, semua bisa saling sapa, berkumpul, dan berkisah. Yang di Semarang, Bogor, Bekasi, Jatibarang-Indramayu, dan Baturetno-Wonogiri semua bisa saling jumpa. Meski secara virtual.
Di masa pandemi ini, cara itu tentu sangat bermanfaat. Tetap saling jumpa, bercerita, dan berdoa bersama secara virtual.
Tanggal, 28 Juni 2021, unik. Timin menemani ayahnya makan siang, tetapi secara virtual. Itu gara-gara Timin mendapat kabar bahwa ayahnya sedang tidak enak badan dan tidak nafsu makan. Maklumlah, Ibu Timin, suami ayah Timin sudah berpulang ke surga sejak 2004.
Beliau di desa di Baturetno, Timin di Semarang. Makan bersama menu masing-masing hahahaha. Dengan begitu, yang penting ayah Timin mau makan dengan lahap. Dan Timin pun yang biasanya malas makan karena sendiri saja, juga ikut lahap menikmati rejeki dengan penuh syukur dan bahagia. Dengan begitu, makan bersama secara virtual itu sudah saling menjadi berkat bagi Timin dan Pak Min, ayah Timin.
Itu pula cara hidup rukun di masa pandemi. Itulah hidup rukun dan damai dimulai dari dalam Keluarga, berkembang ke rukun tetangga, dan semoga tersebar ke mana saja. (Timin)
