Pada hari ini, saya akan berbicara spesifik mengenai pengarusutamaan gender dan inklusi sosial dalam pandangan negara. Merupakan suatu kebanggaan bagi saya bisa terlibat dalam forum yang bermanfaat ini. Apresiasi saya sampaikan kepada Sekretariat Gender dan Pemberdayaan Perempuan Konferensi Waligereja Indonesia sebagai penyelenggara webinar. Semoga diskusi yang terhimpun pada hari ini dapat membuka wawasan, menciptakan solusi serta memperkuat sinergitas semua dalam mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, inklusi sosial, serta perhatian pada perlindungan anak di Indonesia.
Perjuangan perempuan dalam meraih kesetaraan telah dilakukan jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga menyampaikan hal tersebut dalam webinar Peringatan Hari Kartini, 20 April 2021 melalui sarana video.
Menurutnya, beberapa pahlawan perempuan hebat turut serta memberikan sumbangsih dalam perjuangan melawan penjajahan
“Kita mengenal Raden Ajeng Kartini sebagai pemrakarsa awal perjuangan kesetaraan Indonesia. Kartini muda menyadari adanya ketimpangan dalam sistem sosial masyarakat yang saat ini berlaku sehingga memposisikan perempuan sebagai pihak yang tersubordinasi,” katanya dalam acara bertema “Membangun Sinergi Gerakan Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dalam Gereja Katolik dan Masyarakat” itu.
Kegelisahan-kegelisahan Kartini alami, lanjutnya, dituangkan melalui berbagai tulisan yang dikorespondensikan kepada teman-temannya di Belanda dan turut menjadi awal mula perjuangannya dalam memajukan kaum perempuan melalui ranah pendidikan.
Selengkapnya ada di edisi cetak Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan no. 201 Mei Tahun XVII 2021. Hubungi +6285101923459