Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St Ambrosius. Dia orang yang cerdas dan menyelesaikan pendidikannya di bidang hukum, juga fasih dalam bahasa Latin dan Yunani. Karena kepandaiannya itu, dia diangkat Kaisar sebagai gubernur Milano. Ketika Uskup di wilayah itu meninggal, terjadilah perselisihan antara kelompok Kristen dan para pengikut bidaah Arianisme.
Tak disangka-sangka Ambrosius dipilih untuk menjadi uskup, padahal dia belum dibaptis. Maka, dia segera dibaptis dan menerima sakramen-sakramen untuk pelayanan dan jabatan itu. Dia berhasil menghentikan ajaran sesat itu dan mempertobatkan Agustinus. Dia meninggal pada tahun 397.
Melalui Ef 3: 8-12 Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudara, kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah.
Dia menciptakan segala sesuatu, supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada para pemerintah dan para penguasa di sorga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.
Yohanes dalam injilnya (Yoh 10: 11-16) mewartakan: “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan menceraiberaikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memerhatikan domba-domba itu.
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, pada masa itu dimungkinkan orang yang belum dibaptis dan tidak dibina di seminari, bisa dan boleh dipilih untuk menjadi uskup. Ternyata Ambrosius yang dipilih secara langsung itu berhasil mengatasi ajaran sesat dan melindungi umatnya dari pelbagai ancaman kehidupan beriman dan kemiskinan. Semua itu tidak mungkin terjadi kalau Allah tidak memberikan kekuatan dan anugerah serta menyertai orang itu. Dalam hal ini kita percaya bahwa Allah bekerja dalam dan melalui para utusan-Nya.
Dua, sebagai Gembala Utama Allah, Yesus telah menggembalakan domba-domba yang dipercayakan kepada-Nya secara sempurna, bahkan domba-domba dari kandang lain pun Dia perhatikan. Tugas penggembalan telah dilanjutkan Petrus dan para rasul serta para pengganti mereka sampai sekarang ini.
Marilah kita mendoakan para gembala umat, agar mereka tetap setia dalam melaksanakan tugas mereka. Juga kita berdoa bagi umat Allah agar turut menyiapkan dan merelakan anak-anak sebagai pengganti mereka. Amin.
Mgr Nico Adi MSC