Renungan Harian 27 Agustus 2024

Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St. Monika. Beliau adalah ibu kandung St. Agustinus. Karena doa, pengorbanan dan usahanya yang luar biasa, Agustinus yang hidupnya tak karuan, akhirnya bertobat, menjadi orang baik bahkan kemudian menjadi imam dan diangkat menjadi uskup Hippo – Afrika Utara.

Dalam Sir 26: 1-4.13-16 diserukan: “Berbahagialah suami dari isteri yang baik, dan panjang umurnya akan berlipat ganda. Isteri berbudi menggembirakan suaminya, yang dengan tenteram akan menggenapi umurnya. Isteri yang baik adalah bagian yang baik, yang dianugerahkan kepada orang yang takut akan Tuhan. Entah kaya, entah miskin giranglah hatinya, dan selalu rianglah roman mukanya.

Keelokan isteri menyenangkan suaminya, tetapi kepandaiannya membesarkan hatinya. Suatu anugerah dari Tuhan ialah isteri pendiam, dan tak terbayarlah pendidikannya. Karunia berlipat dualah seorang isteri yang sopan, dan perempuan murni tidak ada imbangannya. Laksana matahari yang terbit di atas pegunungan Tuhan, demikianlah keelokan isteri baik di tengah rumah tangga yang rapih.

Lukas dalam injilnya (Luk 7: 11-17) mewartakan: “Ketika itu Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Para murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.

Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!” Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”

Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah melawat umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, perempuan dianugerahi banyak karunia oleh Allah, dan karunia itu dapat secara langsung dialami orang yang dekat dengannya yaitu suaminya. Kebaikan dan keluhurannya tampak dalam tindakannya dan wajahnya.

Maka hendaknya kita menghargai karunia itu dan mengembangkannya agar makin banyak orang mengalami “hadirnya kasih dan kesetiaan-Mu dalam hidup mereka sehari-hari”.

Dua, pada masa itu, para janda tidak punya hak waris dari almarhum suaminya. Apalagi kalau anak laki-lakinya meninggal, hidupnya akan lebih sengsara karena dia dan hidupnya menjadi amat tergantung pada kebaikan orang lain.

Yesus amat memahami hal itu dan segera menolong janda agar kemalangan atau derita itu tidak terjadi. Hendaknya kita pun mau peduli kepada kaum perempuan dan para janda yang sedang dirundung malang, agar mereka dapat segera pulih harga dirinya, dan “menghadirkan anugerah Allah” kepada orang-orang yang berkehendak baik. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *