Timin hendak mengisi bahan bakar mobil (BBM) bersubsidi solar di salah pom bensin di daerah Nanggulan. Saat Timin memasuki kawasan pom bensin, petugas sedang melayani customer dengan satu mobil yang sedang mengisi bahan bakar solar.
Uniknya, sementara petugas itu mengisikan BBM ke mobil yang ada di depan Timin, dia dengan riang menari sesuai iringan musik dangdut koplo yang sedang diputar dengan volume lantang di kompleks pom bensin itu. Bahkan, petugas itu menari-nari di depan kendaraan yang dikendarai Timin sambil menghadang mobil Timin untuk berhenti dan antre di belakang kendaraan yang sedang diisi solar olehnya.
Dia menari meliuk-liuk dengan wajah ceria tak peduli teman-temannya menertawakan dirinya. Sesudah tugasnya melayani customer pertama usai, petugas tersebut mempersilahkan Timin maju dengan posisi yang tepat. Masih sambil menari-nari ia berkata, “Selamat malam PakDhe. Isi berapa?” Kalimat itu diucapkan dengan bahasa Jawa halus dengan masih tetap menari.
“Tolong diisi full sampai bunyi klek pada alat pompa ya!” Şahit Timin dengan bahasa Jawa halus pula. “Injih, PakDhe!”
Timin mengestimasi kira-kira mengisi full begitu akan habis 350 ribu rupiah. Maka dipersiapkanlah uang sebanyak 350 ribu. Namun ternyata habisnya hanya 331 ribu rupiah. Sambil menyerahkan uang 350 ribu rupiah Timin bilang, “Kembaliannya buat Sampeyan yang sudah menari-nari ya!” Petugas itu tampak riang gembira dan terus menari sambil berkata “Matur sembah nuwun, PakDhe. Gusti mberkahi!” Tak habis pikir Timin menyaksikan pelayan pom bensin yang kreatif itu! Dia telah menjalankan tugasnya dengan sukacita!
Begitulah salah satu keunikan Kejungkel yang dilaksanakan Timin dan Tim. Semua demi kemuliaan Tuhan. AMDG! (Timin)