HR TUBUH DAN DARAH KRISTUS
02 Juni 2024
Bacaan I : Kel 24: 3-8
Bacaan II : Ibr 9: 11-15
Bacaan Injil : Mrk 14: 12-16. 22-26
Pusat hidup dan ibadah Umat Katolik
Anda pernah memasuki gedung gereja umat Kristen Protestan? Atau bahkan pernah ikut kebaktian rutin di sana? Apa yang membedakan interior antara gereja Kristen dan gereja Katolik? Walau dari luar tampak mirip, namun ketika masuk ke dalamnya kita akan menemukan banyak perbedaan. Karena sabda menjadi pusat perhatian ibadah, maka mimbar sabda menjadi yang utama. Kebanyakan ditempatkan di tengah/centrum panti imam. Sedangkan di gereja Katolik, mimbar sabda berada di samping altar persembahan. Sebab inti ibadah Katolik adalah Ekaristi, yaitu persembahan, doa syukur agung serta komuni. Di gereja Protestan kita tidak mendapatkan semacam pusat kesucian yang kepadanya setiap beriman menaruh hormat dan sembah. Sedangkan di gereja Katolik hampir selalu diletakkan sebuah tabernakel. Setiap pribadi beriman yang masuk ke gereja akan mencari di mana tabernakel itu berada, dan menghadap tabernakel mereka akan bersembahsujud, berlutut, membuat tanda salib. Karena terdapat tabernakel yang di dalamnya Sakramen Mahakudus ditahtakan, ketika memasuki gereja, seorang menghayati diri sebagai tamu Allah, di ruang itu Allah bertakhta.
Adakah perbedaan pemahaman dan penghayatan iman akan hosti antara perjamuan kudus dan Ekaristi? Gereja Protestan percaya pada persatuan antara kita dengan Kristus dalam perjamuan Kudus, yaitu ketika hosti disantap. Sementara Katolik lebih jauh lagi mengimani bahwa hosti dan anggur yang sudah dikonsekrasi dalam perayaan Ekaristi, sungguh telah menjadi Tubuh dan Darah Kristus, sekalipun konteksnya sudah bukan dalam perjamuan lagi. Itulah mengapa di gereja Katolik selalu diletakkan tabernakel tempat Tubuh Kristus ditakhtakan ketika tidak ada misa. Itulah pula mengapa suasana gedung gereja sangat berbeda antara Kristen Protestan dan Katolik. Orang Katolik, ketika memasuki gereja pasti membuat tanda salib setelah membasahi ujung jari dengan air suci. Kemudian ketika mau memasuki deretan bangku duduk, berlutut dan menundukkan kepada terlebih dahulu. Sebab kita menghormati Sakramen Mahakudus yang ada di tabernakel sekitar altar. Dan Sakramen Mahakudus yang adalah hosti yang sudah dikonsekrasi itu adalah Kristus sendiri, real presence of Christ
Orang Katolik percaya pada kehadiran Tuhan dalam Sakramen Mahakudus berupa hosti dan anggur. Itu didasarkan pada firman Tuhan Yesus ketika mengadakan perjamuan paskah bersama para murid. Gereja Katolik mempercayai bahwa roti dan anggur berubah (transsubstansia) secara sakramental menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Dari mana keyakinan itu lahir? Dari Firman Allah yang terdapat di Kitab Suci. Pada malam menjelang wafat-Nya, ketika mengangkat roti/hosti, Yesus bersabda: “Ambillah, inilah tubuhKu” (Mrk 14: 22). Dan ketika mengambil piala berisi anggur, kepada para murid, Yesus berkata: Inilah darah-Ku, darah perjanjian yang akan ditumpahkan bagi banyak orang…” (Mrk 14: 24). Firman itu sangat jelas dan tidak perlu tafsiran lain: tentang hosti, Yesus menyatakan sebagai tubuh-Nya, dan akan anggur Yesus menyatakan sebagai darah-Nya. Maka, Gereja Katolik mengimani hosti dan anggur yang telah dikonsekrasi dalam Ekaristi menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Mari ikuti perayaan Ekaristi dengan segala kerinduan, dan sambutlah Tubuh Kristus sebagai kekuatan kehidupan.
Romo F.X. Agus Suryana Gunadi, Pr