Mei Bulan Maria

Bulan Mei tiba. Bagi Gereja Katolik Roma, bulan Mei itu istimewa. Bulan Mei didedikasikan sebagai bulan Maria. Mengapa? Secara tradisional natural, bulan Mei kerap dihubungkan dengan awal kehidupan. Kendati hal ini erat terkait dengan konteks budaya Eropa, namun pemahaman serupa dapat diterima dalam konteks universal. Di sana, bulan di negara-negara dengan ciri khas iklim empat musim, bulan Mei merupakan musim semi atau musim kembang bersemi dan berbunga.

Dengan latar belakang kultural dan natural itu, maka bulan Mei dihubungkan dengan Bunda Maria, yang dalam tradisi iman Katolik disebut sebagai Hawa yang Baru. Hawa sendiri artinya adalah ibu dari semua yang hidup (Kej 3:20). Seiring dengan itu, Gereja Katolik mengembangkan devosi yang mengkhususkan bulan Mei sebagai bulan Maria.

Sejak kapan tradisi ini dimulai? Tradisi ini sejak akhir abad ke-13. Namun praktik ini baru menjadi populer di kalangan para Jesuit di Roma pada sekitar tahun 1700-an. Di kemudian hari, praktik ini menyebar ke seluruh Gereja di seluruh dunia.

Terdapat peristiwa sosial politik gerejawi ketika pada tahun 1809, Paus Pius VII ditangkap dan dipenjara  oleh para serdadu Napoleon. Alkisah, di dalam penjara tersebut, Paus Pius VII mohon dukungan doa Bunda Maria. Dia memohon agar ia dapat dibebaskan dari penjara. Dalam doanya, Paus Pius VII berjanji kepada Tuhan dan Bunda Maria, apabila dirinya dibebaskan, maka ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria.

Doa Paus Pius VII terkabul. Pada tanggal 24 Mei 1814, Paus Pius VII sungguh-sungguh dibebaskan dari penjara. Bahkan, Paus dapat kembali ke Roma. Setahun kemudian, yakni pada tahun 1815, Paus Pius VII mengumumkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong umat Kristiani. Begitulah devosi kepada Bunda Maria semakin luas dikenal di seluruh dunia.

Pada tahun 1854, Paus Pius IX mengumumkan dogma “Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa (Maria Immaculata)”. Dengan dogma ini, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria telah dan semakin dikenal oleh Gereja universal seluas dunia sepanjang masa hingga hari ini.

Pada tanggal 29 April 1965, Paus Paulus VI menerbitkan Ensiklik “Mense Maio (The Month of May“.  Dalam surat ensiklik tersebut Paus Paulus VI menulis, “Bulan Mei hampir tiba, bulan yang telah lama dipersembahkan oleh kesalehan umat beriman kepada Maria, Bunda Allah. Hati kami bersukacita memikirkan penghormatan iman dan cinta yang mengharukan yang akan segera dibayarkan kepada Ratu Surga di setiap sudut bumi. Karena ini adalah bulan di mana umat Kristiani, di gereja-gereja dan rumah-rumah mereka, memberikan penghormatan dan penghormatan yang lebih sungguh-sungguh dan penuh kasih kepada Bunda Perawan; dan ini adalah bulan di mana karunia kemurahan Tuhan yang melimpah turun kepada kita dari takhta Bunda kita” (MM 1).

Selanjutnya, Paus Paulus VI menulis, “Karena bulan Mei merupakan dorongan yang kuat untuk berdoa lebih sering dan sungguh-sungguh, dan karena permohonan kita lebih mudah mendapatkan akses ke hati belas kasihnya selama bulan tersebut, maka sudah menjadi kebiasaan favorit para pendahulu kami untuk memilih bulan ini, yang didedikasikan kepada Maria, untuk mendesak umat Kristiani untuk memanjatkan doa umum kapan pun kebutuhan Gereja menuntutnya atau suatu krisis serius mengancam umat manusia. Tahun ini, Saudara-saudara yang Terhormat, kami pada gilirannya merasa terdorong untuk menyerukan doa serupa dari seluruh dunia Katolik. Melihat kebutuhan Gereja saat ini dan status perdamaian dunia, kami memiliki alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa saat ini adalah saat yang sangat sulit dan bahwa permohonan doa bersama dari seluruh umat Kristiani adalah hal yang menjadi prioritas utama.” (MM 3).

Pada bagian akhir ensiklik Paus Paulus VI mengajak kita semua untuk berdoa secara khusus selama Bulan Mei bersama Bunda Maria kepada Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Paus menulis, “Kami mohon kepada kalian, Saudara-saudara yang Terhormat, untuk memberitahukan keinginan dan permohonan mendesak kami kepada umat beriman yang dipercayakan kepada kalian, dengan cara apa pun yang kalian anggap paling tepat. Kami juga meminta agar Anda menyediakan doa khusus di setiap keuskupan dan paroki selama bulan Mei; khususnya pada hari raya Ratu Maria, biarlah ada doa umum yang khusyuk untuk niat yang telah Kami sebutkan” (MM 13).

Paus Paulus VI menegaskan, “Ketahuilah bahwa kami terutama bersandar pada doa-doa anak-anak dan orang-orang yang menderita kesusahan, karena permohonan mereka mempunyai kekuatan istimewa yang mampu menembus surga dan melunakkan keadilan Tuhan. Karena ini adalah kesempatan yang sempurna, jangan lupa untuk berulang kali menekankan pada pendarasan Rosario, doa yang sangat menyenangkan Bunda Maria dan sering direkomendasikan oleh para Paus di Roma. Hal ini memberi umat beriman cara yang sangat baik untuk mematuhi secara efektif dan menyenangkan perintah Guru Ilahi kita: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (MM 14).

Begitulah hingga hari ini, Bulan Mei menjadi bulan yang istimewa bagi kita. Selamat berdoa bersama Bunda Maria kepada Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

Salam Peradaban Kasih Ekologis.

Salam INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan!

Berkah Dalem.

Aloys Budi Purnomo Pr

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *