Renungan Harian 19 November 2023

MINGGU BIASA XXXIII

19 November 2023

Bacaan I               : Ams 31: 10-13.19-20. 30-31

Bacaan II              : 1 Tes 5: 1-6

Bacaan Injil         : Mat 25: 14-30

Mewujudkan talenta, menyejahterakan dunia

Jika seseorang menjual produk mie instan namun dengan tawaran berbagai ‘topping’ sehingga banyak orang datang untuk makan di warung tersebut, itulah ekonomi kreatif. Jika seseorang menjual sepatu kets namun telah dilukisi berbagai motif dengan cat sehingga dicari banyak konsumen, itulah ekonomi kreatif. Jika seorang tukang potong rambut menambahkan pijatan setelah potong selesai, itulah ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif diciptakan untuk menambah nilai produk yang dihasilkan, sehingga laku dan menghasilkan keuntungan yang lebih. Tentu saja semua itu bisa terjadi dengan membutuhkan usaha lebih daripada pekerjaan konvensional melulu.  Betapa ketekunan menghasilkan kesejahteraan, betapa kerja keras menjanjikan hasil yang baik. Di balik itu Tuhan menawarkan aneka kesempatan untuk mengembangkan diri. Peluang itu tiada batas. Dan tentang diri kita, Allah memberikan bakat dan kemampuan yang lebih dari cukup.

Tentang pekerjaan dan usaha, apa yang berkenan bagi Tuhan? Ketekunan dalam pekerjaan diberkati oleh Allah. Kesungguhan dan kedisiplinan dalam mengembangkan usaha disertai oleh Allah. Kitab Amsal memuji seorang istri yang mengabdikan diri pada suami dan keluarga melalui ketekunan dan ketrampilan pekerjaan tangannya. “Istri yang cakap, siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga daripada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suami tidak akan kekurangan keuntungan. Istri yang cakap berbuat baik kepada suaminya, dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya” (Ams 31: 11-12). Sapaan dan pujian kepada istri yang demikian, berlaku pula bagi suami dan setiap pribadi.

Sementara itu banyak yang pandai, memiliki talenta besar, tetapi jatuh pada kemalasan. Pribadi-pribadi yang berpotensi jatuh pada ketidakdisiplinan yang membuat kariernya tidak berkembang. Sementara kepada mereka yang sungguh berani mengembangkan diri, Allah semakin melimpahkan bakat dan kemampuan secara lebih dan lebih. Demikian kutipan Injil: Hamba yang menerima lima talenta datang dan membawa laba lima talenta Ia berkata, ‘Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihatlah, aku telah memperoleh laba lima talenta! Maka kata tuannya kepadanya, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggungjawab dalam perkara yang kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggungjawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. (Mat 25: 20-21). Sudahkah kita mengoptimalkan potensi yang dititipkan Allah kepada kita? Di dunia profan, kemanusiaan sosial, dan juga di Gereja-Nya?

Romo F.X. Agus Suryana Gunadi, Pr

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *