Bagi saya dan Rekan-rekan seangkatan Tahbisan Imamat, bulan Juli selalu istimewa. Mengapa? Jawabannya amat jelas. Juli menjadi bulan yang istimewa sejak 1996. Tepatnya tanggal 8 Juli 1996. Saat itulah bersama Rekan-rekan, 10 orang kami menerima anugerah Tahbisan sebagai imam-Nya. Sepuluh orang itu adalah sembilan orang Imam Keuskupan Agung Semarang dan seorang lagi Imam dari Tarekat Misionaris Keluarga Kudus (Missionariorum a Sacra Familia/MSF). Romo Teddy MSF dari Provinsi Kalimantan sudah bahagia di surga sebagai sacerdos in aeternum sejak wafatnya. Sedangkan kami sendiri, sembilan Imam Projo (Praja/Diosesan) Keuskupan Agung Semarang tinggal 7 (tujuh) setelah dua Rekan lainnya mengundurkan diri sebagai imam.
Jadi, itulah alasannya mengapa Juli selalu istimewa, setidaknya bagi saya. Dalam segala kelemahan, keterbatasan, kerapuhan, keringkihan, dan kedosaan saya, Tuhan menganugerahkan Rahmat Imamat ini kepadaku. Menyadari disposisi ini, Sabda Tuhan yang disampaikan kepada Santo Paulus dan diwartakan dalam Suratnya yang Kedua kepada Umat Korintus (2Kor 12:9): “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu sebab dalam kelemahanlah kuasa-Ku sempurna!” selalu menginspirasi saya untuk selalu mengandalkan kekuatan Tuhan dalam hidupku. Oleh kekuatan-Nya aku belajar setia senantiasa kendati saya lemah, terbatas, rapuh, ringkih, dan berdosa. Syukur kepada Allah.
Bahwa saya boleh belajar setia kendati lemah, terbatas, rapuh, ringkih, dan berdosa, semua itu adalah berkat rahmat dan kasih karunia-Nya semata. Keyakinan saya adalah bagian dari iman saya kepada Tuhan yang memanggil dan menjaga serta menyertai setiap karya pelayanan saya. Tuhan sendirilah yang telah dan akan selalu melimpahkan rahmat dan berkat-Nya dalam karya pelayanan saya. Karenanya, bahwa saya boleh belajar setia dalam 27 tahun Imamat di 8 Juli 2023, semua itu adalah karya kasih-Nya yang luar biasa istimewa kepada saya, kepada Anda, dan kepada kita semua.
Tak bisa diabaikan adalah doa dan dukungan diberikan Umat Allah kepada kami para imam-Nya. Itulah yang selalu saya syukuri dengan bahagia. Dalam doa dan dukungan Umat-Nya saya mengalami kasih dan penyertaan Tuhan sendiri. Berkat doa dan dukungan Umat Allah, saya boleh mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan, Gereja, dan Bangsa; bagi Umat dan Masyarakat
Untuk semuanya itu, kulambungkan pujian dan Syukur kepada Allah. Kuhaturkan pula sangat banyak terima kasih kepada siapa saja yang selama ini mendoakan dan mendukung saya dalam hidup dan karya pelayananku sebagai imam-Nya. Semoga Panjenengan semua senantiasa diberkati Tuhan bersama seluruh anggota keluarga dalam karya dan pekerjaan di mana pun berada.
Terima kasih.
Salam Peradaban Kasih Ekologis.
Salam INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan.
Berkah Dalem.
Aloys Budi Purnomo Pr