Nekat karena Kasih

Timin mendapat kabar bahwa ayahnya sakit. Malam hari kabar dibacanya. Padahal esok hari, acara Timin cukup padat. Setidaknya ada dua acara penting yang melibatkan Timin. Pertama, Timin harus menghadiri acara yang diselenggarakan Pak Sapto, sahabatnya di PT Sango. Acara itu berupa “Ibu Shinta Menyapa”, yakni kegiatan dari Ibu Dr (HC) Hj Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Ibu Negara ke-4 Republik Indonesia (RI) saat KH Abdurrahman Wahid menjadi Presiden ke-4 RI. Timin sudah didaftar oleh Panitia, akan hadir berempat. Tak mungkin rencana untuk hadir tersebut dibatalkan, sebab akan langsung tampak, empat orang tidak hadir, sebab rombongannya tergantung Timin. Timin sendiri sudah menerima Ibu Shinta di Pastoran Unika Soegijapranata pada hari Kamis, tanggal 14 April 2022. Jadwal di PT Sango hari Sabtu, 16 April 2022, pukul 16.00 WIB. Yang kedua, sesudah menghadiri kegiatan “Ibu Shinta Menyapa”, Timin menjadwalkan diri untuk merayakan Ekaristi Malam Paskah bersama beberapa sahabatnya di Pastoran.

Itulah sebabnya, saat mendapat kabar bahwa ayahnya sakit, Timin berdoa sejenak, lantas mengambil keputusan mantap untuk pulang kampung. Pagi-pagi benar Timin berangkat bersama keempat sahabatnya, yang juga direncanakan hadir dalam kegiatan di PT Sango.  Sesudah menempuh tiga setengah jam perjalanan, Timin tiba di rumah. Melihat keadaan ayahnya, Timin memutuskan untuk membawanya ke Poliklinik terdekat yang terpercaya, yang dilayani oleh para Suster FSGM di Baturetno. Sesampai di Poliklinik Pancasila, prokes menyatakan, sang ayah harus menjalani rapid tes antigen, sebagai bagian dari proses perawatannya. Saat itu, Timin sudah siap dengan perlengkapan pengurapan Sakramen Minyak Suci yang akan diberikan kepada ayahnya. Kepada suster yang menerima ayahnya, Timin meminta izin untuk memberikan Sakramen Minyak Suci sebelum antigen daripada sesudah antigen, andaikan hasil antigen positif, prosedur pelayanan Sakramen Minyak Suci akan lebih rumit. Harapan Timin, dengan memberikan Sakramen Minyak Suci sebelum antigen, hasil antigen akan negatif, meski suhu badan ayahnya saat itu di atas 38 derajat Celcius.

Timin pun segera mengeluarkan perlengkapan Minyak Suci, berdoa, dan memberikan Sakramen Minyak Suci kepada sang ayah. Semuanya berjalan dengan baik dan lancar. Baru sesudahnya, proses tes antigen dijalankan. Setelah menunggu sekitar lima belas menit, Suster mengabarkan bahwa hasil tes antigen negatif. Puji Tuhan. Sang ayah pun menjalani proses perawatan selanjutnya.

Begitulah, dalam peristiwa tersebut, Timin tampak nekat, namun semuanya itu berdasarkan kasih kepada sang ayah. Hasilnya, semua baik-baik saja. Bahkan, Timin bisa segera kembali ke Semarang untuk mengikuti semua jadwal kegiatan dengan lancar dan aman. Puji Tuhan. Semua melulu karena kasih-Nya (Timin).

 

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *