HARI MINGGU PASKAH IV
8 Mei 2022
Bacaan I : Kis 13: 14. 43-52
Bacaan II : Why 7: 9. 14b-17
Bacaan Injil : Yoh 10: 27-30e
Kawanan kecil yang menjadi model hidup bagi yang lain
Kita hidup di tengah masyarakat yang plural. Ada beberapa suku hidup bertetangga dengan kita, ada perbedaan kepercayaan antara keluarga kita dan keluarga di samping rumah kita. Ada beberapa kelompok dalam pilihan politis yang berbeda. Bahkan kalau digali lebih dalam, ada berbagai ideologi yang diyakini oleh orang yang berbeda pula. Umumnya, kelompok minoritas lebih kreatif, lebih kompak, lebih gigih dalam berbagai aspek kehidupan.
Para rasul dan pengikut mereka rupa-rupanya menjadi kelompok ‘sempalan’ Yahudi. Umat Yahudi hidup penuh pengharapan akan kapan Mesias hadir kembali dan membarui kehidupan. Sementara mereka berada dalam penantian, sekelompok orang meyakini bahwa Yesuslah sesungguhnya Mesias yang dinantikan tersebut. Itu sesuai dengan ramalan para nabi dalam kitab mereka. Keyakinan akan Mesias yang telah datang, berkarya, dan sengsara, mati, dan bangkit kembali ini menjadikan sekelompok kecil masyarakat Yahudi dengan sendirinya ‘memilih jalan yang berbeda. Mereka sering menyebut diri sebagai ‘pengikut Jalan Tuhan’, pendherek Dalem Gusti’.
Karena dianggap aliran sesat/sempalan dari kepercayaan sesungguhnya (Yahudi), mereka diusir di tengah kaumnya, dan melarikan diri ke luar Yerusalem. Mereka menyebar ke kota-kota lain seperti Roma, Tesalonika, Korintus, Filipi, dan sebagainya. Bahkan di tengah orang Yahudi perantauan pun mereka kerap menerima penolakan. Namun itu tidak pernah mengendorkan semangat mereka untuk berjuang membangun jemaat. Sekalipun jemaat itu pada mulanya kecil, namun kesaksian hidup mereka sangat mengagumkan dan membanggakan. “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.” (Kis 13: 46).
Jemaat kecil yang hidupnya di perantauan telah menjadi model kehidupan iman masyarakat sekitar. Sekalipun mereka adalah kaum minoritas, yaitu kaum ‘kristen’, sempalan Yahudi yang percaya pada sosok Yesus namun hidup mereka pantas menjadi teladan bagi orang-orang sekitarnya. Itulah yang kemudian lambat laun menjadi komunitas terbesar di seluruh jagat raya. Marilah tetaplah bersaksi, bahkan ketika kita merasa hanya kawanan kecil.
Romo F.X. Agus Suryana Gunadi, Pr