Mengembangkan Pribadi Non Konsumtif demi Pemulihan Bumi

Kesahajaan, kerendahan hati, bersembah sujud di hadapan Tuhan, dan bersyukur, menurut Suster Nur,  akan membuat para suster keluar dari diri sendiri. “Rasa syukur kepada Allah yang menganugerahkan segala sesuatunya, yang menyelenggarakan itulah yang menjadi sumber untuk bagaimana keluar dari diri sendiri sehingga tidak berfokus, tidak ada satu pun yang menjadi hak milik. Tidak ada satu pun yang menjadi hak milik. Itu yang kami hayati terus menerus,” ungkapnya.

Meski demikian, para suster pun tidak bebas dari godaan-godaan. “Tentu bahwa ada godaan-godaan seperti itu tentu ada. Tetapi bagaimana setiap kali kembali kepada pembaharuan diri. Nah, dari sana juga akhirnya mengalirlah untuk penerimaan diri. Hal ini akan menjadi siklus yang tidak bisa terputuskan. Menerima diri, mensyukuri karunia yang kemudian juga menerima sesama dan lingkungan yang kembali kepada Tuhan. Ini kira-kira yang kekuatan dasar di dalam penghayatan kesahajaan, dalam kehidupan sebagai biarawati, sehingga segala sesuatunya bersumber dan kembali kepada Allah yang menyelenggarakan,” katanya.

Pada gilirannya, cara hidup seperti itu berdampak pada cara menghargai, cara hidup berdekatan dengan lingkungan sekitar dan bahkan bersama-sama bisa menggerakkannya.

Mengembangkan kepribadian non konsumtif bagi pemulihan ciptaan

Suster Nur prihatin dengan gaya hidup masyarakat yang makin konsumtif. Meski ensiklik Laudato Si’ sudah dirilis sejak 2015, namun semua itu masih menjadi perjuangan bersama. “Laudato Si’ ini keluar di tahun 2015 ya, ini dan sampai sekarang tentu perjuangan bersama, dan tentu komitmen bersama untuk mewujudkannya. Kalau dibaca nomor per nomor sangat kaya dan mungkin kita merasa masih perlu bekerja sama dengan semua pihak,” katanya.

Menurut Suster  Nur, sekarang manusia dihadapkan pada situasi perubahan iklim, kerusakan alam, perubahan-perubahan cara berelasi dan berkomunikasi antar manusia terhadap sesama maupun alam. Menurutnya, semua itu sangat terkait dengan moral manusia saat ini.

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *