Tahun Baru, Hidup Baru

Selamat Tahun Baru 2022. Kita masih menghadapi pandemi Covid-19 yang belum 100% sirna dari kehidupan kita. Bahkan, di luar negeri, muncul wajah baru virus Corona dengan nama Omicron. Konon, dan demikianlah adanya, varian baru Omicron virus Corona ini memiliki daya tular yang lebih mudah dan lebih cepat. Itulah sebabnya, kita masih harus tetap waspada, berhati-hati, dan berjaga-jaga, agar upaya bersama yang selama ini sudah berhasil dijalankan oleh pemerintah dalam kerja sama dengan berbagai pihak, tetaplah dapat kita syukuri dalam keadaan baik. Semua pihak pantas diapresiasi dalam hal ini.

Di tahun baru 2022, kita menaruh pengharapan agar segala sesuatunya berjalan lebih baik, secara pribadi maupun bersama tetap selalu dalam perlindungan Tuhan Yang Maha Esa, Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Sebagai orang beriman, apa pun agama dan kepercayaan kita, kita diundang untuk terus mengandalkan kekuatan Tuhan Yang Maha Esa.

Tahun baru selalu menjadi kesempatan baru untuk memulai kehidupan baru. Kehidupan baru yang kita cita-citakan tentu saja tidak pernah mulai dari nol, meski terkadang kita harus memulai dari nol. Pengalaman-pengalaman di masa lalu menjadi bekal bagi perjalanan kita selanjutnya. Tentu saja, pengalaman-pengalaman masa lalu yang baik layak untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan. Pengalaman-pengalaman yang kurang baik kita koreksi agar menjadi lebih baik. Memulai kehidupan baru dengan pengalaman baik yang kita syukuri itulah yang membuat hidup baru yang kita jalani di tahun yang baru ini tidak serba dari nol. Sudah ada banyak pengalaman yang layak untuk kita syukuri, pertahankan, dan tingkatkan di tahun yang baru ini.

Sedangkan atas pengalaman-pengalaman yang kurang baik, mungkin kita harus mulai dari nol, sebab yang kurang baik itu harus kita buang. Jangan sampai pengalaman itu terulang. Dalam arti ini pun, sebagai orang beriman, kita memiliki pengharapan akan terjadi kepenuhan atas kebaikan. Ambillah contoh, seperti saat kita sedang berada di pom bensin untuk mengisi bahan bakar yang kita butuhkan. Petugas yang melayani kita akan mengatakan, bahwa meteran yang merupakan penanda bagi pengisian bahan bakar yang dibeli berada di titik nol. Dengan demikian, jumlah dan ukuran liter yang kita beli pun sesuai dengan yang kita harapkan, tidak kurang dan tidak lebih, tak seorang pun dirugikan.

Nah, dalam arti itulah, pengalaman kehidupan baru yang dimulai dari nol tidaklah serba buruk. Selalu ada makna positif dari setiap peristiwa kehidupan kita. Dan setiap peristiwa kita syukuri. Inilah sikap orang beriman, apa pun agama dan kepercayaan kita.

Marilah kita memasuki tahun yang baru ini dengan semangat baru, untuk memulai kehidupan yang baru pula. Semangat baru, hidup baru kita hayati melalui kehadiran kita dalam berelasi dengan sesama dan semesta. Hidup baru kita hayati dalam setiap karya pelayanan dan pekerjaan yang dipercayakan kepada kita. Pekerjaan kita, apa pun jenisnya, merupakan anugerah dari Tuhan yang harus kita syukuri dan pertanggungjawabkan dengan bahagia.

Kita semua juga memulai kehidupan baru bersama sesama yang ada di sekitar kita. Mulai dari dalam keluarga kita, lingkungan kita, tempat kita bekerja, di mana pun berada, kehidupan baru kita mulai dengan semangat saling menghargai keberagaman sebagai ruang dan kesempatan untuk saling memperkaya dan melengkapi satu terhadap yang lain.

Kehidupan baru menjadi lebih indah saat kita menyadari bahwa kita semua, baik secara pribadi maupun bersama, tidaklah sempurna. Setiap pribadi, setiap keluarga, setiap kelompok, setiap komunitas, memiliki kekurangan dan kelemahan. Namun kekurangan dan kelemahan itu tidak untuk dijadikan bahan saling menjelekkan apalagi saling menyebar gosip, fitnah, dan gibah, melainkan, untuk saling menjadi berkah. Salam Perabadan Kasih Ekologis!

Salam INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan!

Aloys Budi Purnomo Pr

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *