Minyak Suci “Massal”?

Salah satu program pelayanan yang ditawarkan Timin setiap kali bertugas sebagai pastor paroki adalah menjadwalkan Misa khusus untuk melayani para Lansia atau Umat Adiyuswa dengan intensi Pengurapan Sakramen Minyak Suci secara massal kepada Para Lansia. Secara pastoral hal itu mendapatkan konteks dalam ARDAS KAS dan RIKAS dalam PIUL yakni Pendampingan Iman Umat Lansia. Programnya bernama Pelayanan Liturgis dan Kateketis “Misa dan Pelayanan Minyak Suci untuk Lansia”.

Program tersebut dilaksanakan dalam sinergi antara KTP PIUL dari Bidang Pewartaan dan Evangelisasi bersama KTP Peribadatan dari Bidang Liturgi. Sinergi semakin lengkap dengan melibatkan Koordinator Wilayah dan para Ketua Lingkungan sebab harus mengerahkan massa yakni Umat Lansia dari lingkungan-lingkungan. Sinergi juga melibatkan KTP Ibu Paroki sebab sesudah pelaksanaan liturgis Pengurapan Minyak Suci, mesti disediakan sekadar konsumsi minimal berupa minuman dan makanan kecil untuk para Lansia.

Begitulah, Timin melayani para Lansia dan itu dilaksanakan menjelang perayaan Natal di masa Adven sekaligus untuk mempersiapkan para Lansia menyambut Kelahiran Yesus Kristus. Terakhir dan terbaru momentum itu dilaksanakan Timin di Paroki St. Maria Bunda Penasihat Baik Wates, Kevikepan Yogyakarta Barat. Dalam pelayanan tersebut ada hampir 200 Lansia yang dilayani oleh Timin untuk penerimaan Pengurapan Minyak Suci pada kesempatan tersebut.

Dengan pelayanan tersebut Timin belajar memberikan perhatian kepada Umat Lansia. Ternyata hal tersebut mendapat respons positif dari para Lansia dan para pihak terkait. Hal positif yang  dipetik oleh Timin adalah menyadarkan kepada Umat bahwa Sakramen Minyak Suci bukanlah sakramen “pembunuhan” yang menakutkan dan dihindari, melainkan merupakan sakramen penyembuhan lahir batin yang harus disambut dengan penuh syukur. Tentu saja, pelaksanaannya harus dengan katekese yang baik dan benar dan tetap memperhatikan syarat-syarat yang benar sesuai Hukum Gereja yang memungkinkan seseorang boleh menerima Sakramen tersebut. Selebihnya yang ada adalah rasa syukur dan bahagia bisa melayani para Lansia dengan sukacita menyambut kehadiran Tuhan Yesus dalam kehidupan bersama. (Timin)

 

 

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *