Renungan Harian 10 Januari 2025

Melalui 1Yoh 5: 5-13 Yohanes menyapa umatnya: “Saudar-saudara, inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Ada tiga yang memberi kesaksian: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat, sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.

Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.

Lukas dalam injilnya (Luk 5: 12-16) mewartakan: “Pada suatu kali Yesus berada di sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.

Yesus melarang orang itu memberitahukan hal itu kepada siapapun juga dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.”

Sementara itu, kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Meski demikian, Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, ditegaskan Yohanes bahwa Allah tidak membutuhkan kesaksian apa pun dari manusia, sebab Allah sendiri telah mempunyai kesaksian yang amat kuat: Roh, air dan darah, apalagi kesaksian dari manusia itu amat lemah.

Maka, bila manusia hendak memberikan kesaksian haruslah dia menyandarkan diri/mengambil sumber dan kekuatannya dari Roh, air dan darah yang diberikan Allah itu.

Dua, Yesus tanpa berlambat dan diskusi, langsung menanggapi dan mengabulkan permintaan si kusta. Kondisi lahir batin orang itu yang memohon kesembuhan, membuahkan anugerah yang luar biasa. Kesembuhannya mendorong orang-orang untuk makin percaya kepada Dia yang diutus Allah.

Hendaknya kesembuhan/keberhasilan/kegembiraan yang dialami, menghantar orang kepada Allah, dan bukan mengagungkan apalagi mendewakan orang yang disembuhkan. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *