Dalam salah satu program yang dengan setia dijalankan Timin, yakni Kejungkel, baru-baru ini ada pengalaman unik. Bersama Tim Kejungkel, Timin mengunjungi keluarga di Lingkungan Andreas Kokap. Seperti biasa, pukul 16.00, Timin sudah siap untuk berangkat bersama rombongan. Biasanya Kejungkel berlangsung hingga pukul 21.30-an.
Sore itu, Timin dan Tim meluncur menuju keluarga lingkungan Andreas yang paling ujung arah perbatasan dengan Purworejo, Jawa Tengah dan Paroki Wates, DIY. Sesudah selesai mengunjungi keluarga Pak Gotar, Timin dan rombongan melanjutkan ke rumah Pak Tugiyo. Jalan yang ditempuh cukup ekstrem dengan tikungan tajam dan naik turun bahkan hanya cukup dilewati satu kendaraan jenis mobil. Akan tidak mudah bila berpapasan dengan kendaraan lain, termasuk sepeda motor roda dua sekalipun.
Lucunya, dalam perjalanan dari rumah Pak Gotar ke rumah Pak Tugiyo, Timin dan Pak Cahyo berdua dengan menggunakan mobil, sementara yang lain menggunakan sepeda motor. Setelah menempuh perjalanan agak cukup panjang hampir 1km, Timin dikejar oleh Pak Mur, salah satu pengurus Lingkungan Andreas. Ternyata, Timin dan Pak Cahyo keblasuk alias tersesat ke arah lain.
Uniknya, untuk bisa putar balik, Timin dan Pak Cahyo harus maju sampai beberapa ratus meter lagi, hingga ada ruang untuk putar balik, meski dengan tidak mudah. Untunglah berhasil. Setelah menempuh hampir satu kilometer, Timin dan Pak Cahyo membonceng sepeda motor untuk bisa sampai di rumah Pak Tugiyo dengan selamat.
Begitulah salah satu keunikan Kejungkel yang dilaksanakan Timin dan Tim. Semua demi kemuliaan Tuhan. AMDG (Timin).