
September 2023, Karya Kerasulan Jurnalistik Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan bersyukur atas HUT ke-19 sejak terbit perdana di September 2004. Itu berarti pula bahwa Karya Kerasulan Jurnalistik Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan memasuki periode sepuluh tahun kedua alias dekade kedua.
Secara matematis, angka 19 tahun untuk suatu karya pelayanan tentu bukanlah waktu yang pendek kendati secara hitungan manusiawi masih tergolong muda. Secara pribadi, saya beryukur boleh menaburkan benih-benih sabda dan pengalaman iman melalui karya kerasulan ini dengan melibatkan banyak kalangan. Baik itu mereka yang menjadi penulis, yang menopang secara finansial, para pelanggan, dan agen serta para pembaca majalah yang kami terbitkan!
Tanpa dukungan para pihak yang bagiku sangat penting, pastilah karya kerasulan ini tidak bisa bertahan selama 19 tahun. Apalagi situasi dan kondisi secara ekonomi tidaklah mudah, termasuk tantangan menjaga konsistensi terbit setiap bulan. Karenanya, Tim INSPIRASI yang sering kusebut Timin merupakan faktor terpenting hingga Majalah INSPIRASI dapat selalu hadir setiap bulan kepada Pembaca. Tak bisa kulupakan dan kuabaikan adalah peranan percetakan PT. Suryandaru Utama yang selama ini menjadi rekan karya yang sangat baik untuk pelayanan kami.
Maka, pada kesempatan yang terbaik ini, tak ada ungkapan lain kecuali rasa syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung hingga karya kerasulan jurnalistik ini dapat berjalan dengan baik. Amat penting bagiku sebagai seorang imam adalah saat Mgr. Ignatius Suharyo yang kala itu masih melayani sebagai Uskup Agung Semarang yang memberikan SK kepadaku untuk mengembangkan karya kerasulan jurnalistik ini. Di balik SK tersebut terdapat doa dan berkat hingga kami bisa berjalan dengan setia dalam karya kerasulan jurnalistik ini. Syukur kepada Allah!
Seraya bersyukur kepada Tuhan Allah yang penuh kasih dan senantiasa mendampingi karya kerasulan ini, dan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam karya kerasulan ini baik secara langsung maupun tidak langsung, kami disadarkan pada tantangan di hadapan kami. Setelah HUT ke-19 dan memasuki dua dekade karya kerasulan jurnalistik ini, kami ditantang untuk tetap setia dalam karya pelayanan ini. Tantangan selanjutnya adalah terus mengembangkan kreativitas sesuai zaman yang terus melaju. Tantangan itu menjadi sangat nyata saat budaya cetak mulai tak menarik lagi kendati tetap selalu akan memiliki daya pikat; hingga kami harus mulai memikirkan bagaimana karya kerasulan jurnalistik ini juga harus hadir di era digital secara online.
Dalam kesadaran itu, Timin terus berupaya beradaptasi dengan segala daya kekuatan agar dapat selalu hadir baik secara cetak maupun secara online. Tentu, hal ini menuntut perhatian dan tanggung jawab tersendiri. Untuk itu, dengan rasa syukur, saya berterima kasih kepada Timin yang beranggotakan Lukas Awi Tristanto, Benedectus Agung Setiawan, Blasius Panditya Tri Danardana, Bung Louis Sastrawijaya, Bapak Antonius Sujata, Bapak Cyrillus Harinowo, Maria Magdalena Sindajanty Maladi, Maria Sri Wijayanti, dan Birgita Susanty D. serta G. Prayogo Sudana. Baik secara langsung maupun tidak langsung mereka yang bergabung dalam Timin telah menjadi pribadi-pribadi istimewa bagiku dalam merawat benih karya kerasulan jurnalistik ini. Tuhan melimpahkan berkat kepada Panjenengan semua.
Salam Peradaban Kasih Ekologis!
Salam INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan!
Aloys Budi Purnomo Pr