Es Krim Hati

Siang itu, Timin sedang tiduran di sofa karena ngantuk puolll. Saat terlelap sejenak, tiba-tiba wajah Timin terasa dingin. Merasa kaget, Timin terbangun. Ternyata, di sampingnya sudah berdiri seorang bocah usia lima tahun. Namanya Ana. Ana biasa memanggil Timin “Opa Romo!”.

Pasalnya, orangtua Ana diberkati oleh Timin saat mereka saling menerimakan Sakramen Perkawinan. Kepada Ana, putrinya, Lia-Adi, orangtua Ana membahasakan bahwa Timin adalah “Opa Romo”. Begitulah, Ana selalu memanggil Timin sebagai “Opa Romo” sejak pertama kali bisa berbicara di usia dua tahun.

Kini, Ana berusia lima tahun dan berjumpa Timin saat Timin sedang beristirahat di suatu tempat. Seperti sudah disebutkan di awal, Timin tiduran di sofa dan terlelap. Namun, Timin kaget dan terbangun karena wajahnya terasa dingin. Ternyata, hawa dingin itu berasal dari sebuah kipas terbuat dari kertas, yang digerak-gerakkan Ana tepat di wajah Timin.

Saat Timin terbangun, Ana tertawa sambil berkata, “Ini es krim hati!” Ana berkata demikian sambil menunjukkan kipas kertas berbentuk hati. “Enak nggak?” tanya Timin. “Tidak enak dimakan, tapi enak dinginiin…” sahut Ana sambil menggerak-gerakkan kipas es krim hati itu di wajah Timin. Oh my God! Kreatif amat bocah itu! Ternyata itulah “oleh-oleh” mengikuti Sekolah Minggu di gereja dan langsung dipamerkan kepada Opa Romo hahaha (Timin)

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *