
Seperti dilansir www.wwf.id, Earth Hour adalah sebuah gerakan global yang mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintah di seluruh dunia untuk menunjukkan kepedulian dan kontribusinya terhadap upaya penanggulangan perubahan iklim secara simbolis melalui aksi mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tak digunakan selama 60 menit (20.30 – 21.30 waktu setempat), setiap hari Sabtu di pekan terakhir bulan Maret setiap tahunnya. Tahun ini, Earth Hour jatuh pada Sabtu, 25 Maret 2023.
Terkait dengan Earth Hour, Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Bapak Ignatius Kardinal Suharyo melalui kanal youtube Komsos Keuskupan Agung Jakarta, 23 Maret 2023, mengimbau dan mengajak umat Katolik untuk mengikuti acara Earth Hour dengan berdoa Rosario. Berikut ini adalah transkrip imbauan dan ajakan Kardinal Suharyo.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus,
Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup adalah salah satu tanggung jawab kita sebagai umat beriman. Paus Fransiskus di dalam Ensiklik Laudato Si’ mengajak kita untuk mengusahakan satu rumah bersama yang nyaman untuk ditinggali oleh kita semua. Sayangnya, bumi sebagai rumah kita bersama saat ini sedang menjerit karena segala kerusakan yang telah kita buat kepadanya. Karena penggunaan dan penyalahgunaan kita yang tidak bertanggungjawab atas kekayaan yang telah diletakkan Allah di dalamnya.
Kita sebagai bagian dari penduduk bumi lewat gerakan Earth Hour ini diajak untuk merenungi bumi ini sejenak. Anjuran untuk memadamkan lampu-lampu listrik selama 1 jam bukanlah sekadar bertujuan untuk menghemat energi. Tetapi bisa diartikan lebih jauh sebagai usaha untuk berhenti dari segala kesibukan dan merenungi nasib bumi. Kita tahu bahwa ada begitu banyak kerusakan lingkungan hidup yang sedang terjadi saat ini. Sampah yang tidak terolah dengan baik, menurunnya kualitas air bersih dan udara bersih, suhu bumi yang memanas, perubahan iklim dan lain sebagainya.
Sebagai umat beriman kita sadar bahwa kerusakan lingkungan hidup adalah wujud dari ketidakpedulian kita. Dan kalau direnungkan lebih dalam adalah bentuk dari dosa ekologis kita. Oleh karena itu kita diajak untuk terus melanjutkan pertobatan ekologis dalam hidup kita sehari-hari. Pertobatan ini tidak hanya penting untuk bumi kita, tetapi juga untuk hidup kita sebagai orang beriman agar mampu semakin mewujudkan ajaran cinta kasih secara lebih utuh lewat hal-hal yang kecil dan sederhana. Selain itu, pertobatan itu juga penting untuk generasi yang akan datang. Mereka yang akan menempati bumi ini juga mempunyai hak untuk hidup secara sehat dan berkelanjutan. Jika generasi yang sekarang tidak peduli, dapat kita bayangkan bahwa kualitas hidup mereka di masa mendatang akan rendah karena hidup di atas bumi yang sudah semakin rusak.
Untuk mendukung usaha dan upaya pertobatan itulah pada hari ini kita mau memanfaatkan waktu satu jam tanpa lampu listrik untuk merenung bersama Bunda Maria dalam doa Rosario Earth Hour ini. Kita tahu Bunda Maria memberi contoh kepada kita bagaimana cara menghadapi masalah yaitu dengan menyimpan perkara di dalam hatinya dan merenungkannya. Dalam rosario ini, kita berharap bisa merenungkan banyak perkara seperti Bunda Maria, mohon terang Roh Kudus untuk bisa memahami lebih jernih dan mendapatkan kekuatan untuk melakukan kebaikan bagi lingkungan hidup di sekitar kita.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Tuhan,
Mari kita berdoa bersama Bunda Maria, mari kita rawat dan kita jaga rumah bersama kita ini untuk bumi yang lebih baik dan lebih sehat.
Tuhan memberkati.