Uskup Keuskupan Agung Semarang (KAS) Mgr Robertus Rubiyatmoko mengajak Umat Katolik di KAS untuk terlibat dalam Sinode KAS. “Saudara-saudari, mulai bulan Januari 2022 ini kita bersama-sama memulai Sinode Keuskupan Agung Semarang. Sinode ini akan berlangsung selama 2022 hingga puncaknya pada Oktober 2023,” tulisnya yang disampaikan melalui akun instagramnya @mgr.robertus.rubiyatmoko, 5 Januari 2022.
Menurutnya, sinode uskup bertujuan untuk mencermati bersama berbagai perkembangan situasi dan persoalan yang ada di Gereja maupun masyarakat. “Berangkat dari perkembangan yang dicermati bersama-sama ini, sinode di bawah kepemimpinan Paus akan bersama-sama merumuskan pandangan atau kebijakan Gereja yang aktual yang dapat menjadi pegangan bagi umat beriman,” katanya.
Mgr Rubi pun menyampaikan 4 wujud sinodalitas yakni, duduk bersama, berdiskresi bersama, memutuskan bersama dan melaksanakan keputusan bersama-sama. “Ketentuan teknis bagaimana umat dapat berpartisipasi akan diumumkan kemudian. Mari seluruh umat di Keuskupan Agung Semarang berpartisipasi dan berperan aktif dalam Sinode Uskup ini. Setiap ide, masukan, gagasan dari Anda sangat berguna bagi Gereja,” ungkapnya.
Melalui infografis yang diunggahnya melalui instagramnya, Mgr Rubi menjelaskan secara umum cara berpartisipasi dalam sinode tersebut. Tim 12 KAS sedang mempersiapkan teknis pelaksanaan Sinode Uskup. Umat bisa berpartisipasi dengan pertama, mendoakan doa sinode di setiap kesempatan. Kedua, ikut serta bermusyarawah tentang bagaimana sinodalitas Gereja telah diwujudkan dan dikembangkan di KAS.
Sinode membahas 10 tema pendalaman yakni: teman perjalanan, mendengarkan, berbicara, merayakan, bertanggungjawab dalam misi, dialog dalam Gereja dan masyarakat, dengan denominasi Kristen lainnya, kewenangan dan partisipasi, memahami dan memutuskan, dan membina diri dalam sinodalitas.
Ada 5 rangkaian agenda sinode bertema “Menuju Gereja Sinodal: Persekutuan, Partisipasi dan Misi”. Pertama, 1 Januari-31 Maret 2022, penghimpunan pemikiran, usulan, dan harapan dari umat beriman. Kedua, 1 Mei-15 Juni 2022, pengolahan usulan-usulan yang masuk di tingkat kelompok dan keuskupan. Ketiga, 17 Juni 2022, penyerahan laporan dari keuskupan ke KWI. Keempat, Juni 2022-Juni 2023, pengolahan dan diskusi di tingkat nasional, kontinental, dan internasional sebagai tahap tindak lanjut. Kelima, Oktober 2023 Sinode Uskup di Roma.
Apa itu Sinode?
Seperti yang disampaikannya dalam Surat Gembala Menyambut Sinode 2021-2023 Keuskupan Agung Semarang, 23-24 Oktober 2021 “Menuju Gereja Sinodal: Persekutuan, Partisipasi dan Misi”, “sinode” berasal dari 2 kata Yunani syn (=bersama) dan hodos (=berjalan). Maka Sinode berarti “berjalan bersama”. Sedangkan menurut kanon 342 Kitab Hukum Kanonik, “Sinode para Uskup ialah himpunan para Uskup yang dipilih dari pelbagai kawasan dunia yang pada waktu-waktu yang ditetapkan berkumpul untuk membina hubungan erat antara Paus dan para Uskup, dan untuk membantu Paus dengan nasihat-nasihat guna memelihara keutuhan dan perkembangan iman serta moral, guna menjaga dan meneguhkan disiplin gerejawi, dan juga mempertimbangkan masalah-masalah yang menyangkut karya Gereja di dunia”.
Sinode menjadi undangan untuk berjalan bersama dengan saling mendengarkan, berdialog, melakukan disermen atau maneges bersama, dll. Dengan cara berjalan bersama ini Gereja akan dapat setia melaksanakan misi yang dipercayakan kepadanya. Maka persekutuan umat beriman diundang untuk berpartisipasi menjalankan misi atau perutusan.
Semua anggota Gereja, baik klerus (tertahbis), anggota hidup bakti (religius dan sekular) maupun awam, yang tersebar dalam berbagai kelompok (lingkungan, wilayah, paroki, kevikepan, kelompok persaudaraan dan paguyuban, komunitas hidup bhakti, dll) diundang untuk saling berbagi dan mendengarkan kisah pengalaman iman agar dapat mendengar bisikan Roh Kudus, hingga dapat bersama-sama melaksanakan misi atau perutusan di dunia ini dengan lebih baik.