
Hari ini adalah Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Bagaimana sejarahnya?
Doa Rosario merupakan devosi non-liturgi yang sangat populer di kalangan umat Katolik. Pesta ini dirayakan oleh seluruh Gereja pada tanggal 7 Oktober.
Peristiwa yang melatarbelakangi penetapan tanggal 7 Oktober sebagai Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario ialah peristiwa kemenangan pasukan Kristen dalam pertempuran melawan pasukan Islam Turki di Lepanto.
Sebelum pertempuran dimulai Paus Pius V menyerukan kepada seluruh umat untuk berdoa Rosario memohon perlindungan Bunda Maria atas Gereja. Sebagai tanda syukur kemenangan Gereja maka Paus Pius V (1566-1572) menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai Pesta Santa Maria Ratu Rosario dan Paus Leo XI (1878-1903) lebih meningkatkan nilai pesta ini dengan menetapkan seluruh bulan Oktober sebagai Bulan Rosario untuk menghormati Maria.
Dalam Kisah para rasul, (Kis 1: 12-14) Lukas mengisahkan: “Pada waktu itu, kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.
Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Dalam injilnya (Luk 1: 26-28) Lukas mewartakan: “Pada bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”
Tanya Maria: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”
Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, atas perlindungan dan bantuan Bunda Maria, umat yang berdoa rosario memperoleh kemenangan. Maria peduli dan mengabulkan permohonan mereka sebab permintaan itu bukan hanya demi keselamatan umat Katolik, tetapi untuk perdamaian dunia. Tidak ada lagi perang.
Maria Ratu Rosario juga Ratu Damai. Hendaknya kita sebagai anak-anak Maria, adalah orang-orang yang cinta damai dan berusaha hidup dalam damai.
Dua, Maria percaya akan firman Allah yang disampaikan malaikat-Nya bahwa Roh Kudus dan kuasa Allah yang mahatinggi besertanya. Kepercayaan yang tak pernah surut dan tetap kokoh itu, merupakan alasan utama bahwa Allah memilih dia sebagai bunda Penebus.
Kepercayaan adalah unsur amat penting untuk perutusan dan karya yang besar. Hendaknya kita memperhatikan dan mengembangkan hal ini. Amin.
Mgr Nico Adi MSC