
Hari ini kita memperingati 1 orang kudus, Santo Hironimus. Beliau lahir di Stridon, Dalmatia tahun 345. Di antara para bapa gereja, beliau adalah yang paling terpelajar. Beliau belajar bahasa Yunani dan Ibrani. Ketika menetap di Betlehem, ia menerjemahkan Kitab Suci berbahasa Ibrani ke bahasa Latin. Beliau wafat tahun 420.
Paulus melalui suratnya menyapa Timoteus ( 2Tim 3: 14-17 ): “Saudaraku terkasih, hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.
Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Matius dalam injilnya (Mat 13: 47-52) mewartakan Yesus bersabda kepada orang banyak, “Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang.
Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Mengertikah kamu semuanya itu?” Mereka menjawab: “Ya, kami mengerti.”
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Paulus menasehati Timoteus: “a) tetap berpegang pada kebenaran yang telah diyakini, dan b) mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu”.
Kebenaran itu diyakini orang lain karena jasa dan peran penting dari pengajar yang juga menghidupi kebenaran itu. Itulah sebabnya mereka tetap diingat, karena mereka telah meletakkan dasar-dasar dan nilai-nilai penting dalam kehidupan orang lain.
Dua, Yesus menegaskan pada akhir zaman: “para malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Orang jahat akan dilemparkan ke dapur api”. Sudah amat jelas bahwa orang baik akan menerima ganjaran untuk hidup bersama Allah di dalam kerajaan surga. Maka, pilihlah dan lakukanlah yang baik. Amin.
Mgr Nico Adi MSC