Dua Kesan Kardinal Suharyo tentang Lambang Episkopal Mgr Frans: Peduli dan Cinta Tanah Air

“Dalam rasa kasih mengenang para pendahulu Bapak Uskup Ludovicus Simanullang dan Bapak Uskup Anicetus Sinaga bersama-sama dengan para uskup yang hadir dan mewakili para Bapa Uskup yang tidak hadir, bersama dengan komunitas Gereja Keuskupan Sibolga, para imam, biarawan-biarawati dan seluruh umat, kami ingin mengucapkan selamat kepada Bapa Uskup Frans yang rela menerima penugasan-perutusan mulia, memimpin-melayani seluruh Gereja di Keuskupan Sibolga ini.” Demikian ucapan selamat yang disampaikan Mgr Ignatius Kardinal Suharyo kepada Mgr Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga sebagai Uskup Keuskupan Sibolga usai acara tahbisan di Katedral Santa Theresia Lisieux Sibolga, 27 Juli 2021.

Tak hanya kepada Uskup tertahbis, melalui sambutannya, Kardinal Suharyo pun menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh komunitas Gereja Keuskupan Sibolga. “Kami juga ingin mengucapkan selamat kepada seluruh komunitas Gereja Keuskupan Sibolga, para imam, biarawan-biarawati, awam, yang telah dikaruniai oleh Tuhan seorang gembala Bapak Uskup Frans yang ingin mewarisi semangat Santo Fransiskus Assisi dan mewariskan semangat Santo Fransiskus Assisi ini kepada umat yang dilayaninya,” ungkapnya dalam acara yang disiarkan secara langsung melalui kanal youtube itu.

Menurutnya, tidak ada uskup yang baik kalau tidak ada umat, biarawan-biarawati dan imam-imam yang baik. “Oleh karena itu, saya yakin dengan semangat yang beliau pilih, dalam  kerja sama yang terus menerus antara pimpinan dan yang dilayani, Keuskupan Sibolga akan semakin kreatif melahirkan berbagai macam inisiatif untuk kemuliaan Tuhan dan untuk kebaikan Gereja serta masyarakat,” imbuhnya.

Kardinal Suharyo menyampaikan pandangannya mengenai logo atau lambang yang dipilih Mgr Frans. “Tadi malam saya tidak bisa tidur karena mencoba memahami lambang Bapak Uskup Fransiskus ini. Akhirnya muncul satu ide yang ingin saya bagikan. Seandainya saya ditanya oleh wartawan, kesannya apa dengan tahbisan ini? Yang saya jawab adalah dua kata. Sejauh dapat saya tangkap lewat lambang yang diceriterakan di sini dan tadi diceriterakan lebih luas, Bapak Uskup ingin mengajak umat di Keuskupan Sibolga ini menjadi umat yang satu, peduli. Dan yang kedua, cinta tanah air,” katanya.

Selanjutnya, Kardinal pun menyampaikan ulasannya mengenai dua kesan yang ditangkapnya. Tentang peduli, ia menemukan dari semboyan Mgr Frans “Semoga Engkau Dipuji Ya, Tuhanku dan Allahku”. “Allah yang macam apa yang mau dipuji itu? Karena ini dikutip dari Gita Sang Surya, maka fantasi saya adalah Allah yang peduli. Ketika manusia berdosa, Allah peduli, tergerak hati-Nya oleh belas kasihan. Karena apa? Karena peduli. Ketika Allah selesai menciptakan Taman Firdaus, Ia memasukkan manusia ke Taman Firdaus itu untuk mengusahakan dan merawat alam raya. Allah yang peduli. Allah yang peduli terhadap sesama. Allah yang peduli terhadap lingkungan hidup. Kalaupun tafsiran saya salah, pasti tidak jauh-jauh salahnya,” katanya.

Kesan kedua, tentang cinta tanah air, menurutnya, terumus dengan sangat jelas dalam lambang penggembalaan Mgr Frans. “Warna merah dan putih digunakan di sini mengingatkan dan selanjutnya bahwa wilayah Keuskupan Sibolga adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk apa ditulis di sini kalau bukan sebagai ajakan bagi seluruh umat untuk mencintai tanah air,”  katanya yang kemudian mengajak umat menyanyikan lagu “Rayuan Pulau Kelapa” sebagai ekspresi cinta tanah air.

“Mari kita ungkapkan rasa cinta kita kepada tanah air dengan menyanyikan lagu “Rayuan Pulau Kelapa”. Boleh apa tidak? Nah, boleh. Bruder, silakan, Bruder! “Rayuan Pulau Kelapa”. Kardinal Suharyo pun menyanyi lagu “Rayuan Pulau Kelapa” yang kemudian diikuti umat yang hadir pada acara itu.

Ini adalah lirik lengkapnya.

Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja spanjang masa
Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala
Melambai-lambai nyiur di pantai
Berbisik-bisik raja klana
Memuja pulau nan indah permai
Tanah airku Indonesia

 

 

 

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *