Logo Musim Penciptaan 2021: Kemah Abraham

Logo Musim Penciptaan tahun 2021 adalah kemah Abraham yang melambangkan “Rumah bagi semua”. Demikian panitia pengarah menginformasikannya dalam panduan Musim Penciptaan.

Abraham dan Sarah membuka tenda mereka sebagai rumah bagi tiga orang asing, yang ternyata adalah malaikat Tuhan (Kejadian 18). Dengan menciptakan rumah bagi semua, tindakan keramahan radikal mereka menjadi sumber berkat yang besar. Kemah Abraham adalah simbol dari panggilan ekumenis kita untuk mempraktikkan kepedulian terhadap ciptaan sebagai tindakan keramahan radikal, menjaga tempat bagi semua makhluk, manusia dan lebih manusiawi, di rumah kita bersama, rumah tangga (oikos) Tuhan.

Dalam merayakan Musim Penciptaan ini, kita mempertimbangkan untuk mendirikan “kemah Abraham” di taman gereja atau ruang hijau sebagai tanda keramahan bagi semua makhluk yang dikecualikan. Komunitas dapat diundang untuk berdoa bersama dan juga untuk komunitas yang rentan. Mungkin membawa bagian dari ciptaan ke dalam kemah untuk berdoa bersama Anda. Kemah juga dapat hadir sebagai simbol saat acara atau dalam ibadah sepanjang Musim Penciptaan sebagai simbol niat masyarakat untuk menciptakan rumah bagi semua.

Kemah Abraham terbuka di banyak sisi, jadi siapa pun yang lewat akan merasa disambut. Kemah sering menjadi lambang dialog, terutama antar agama monoteistik yang lahir dari Abraham. Ini adalah tanda seruan antaragama dan antardisiplin kita untuk menciptakan ruang yang aman untuk dialog dan penegasan.
Kemah melambangkan tempat berteduh atau berlindung. Ini menghubungkan kita dengan para tunawisma, pengungsi, dan semua yang bergerak dan terlantar akibat dampak perubahan iklim. Mazmur 84 mengingatkan kita bahwa di rumah Tuhan (oikos), bahkan burung pipit menemukan rumah untuk membangun sarang dan bertelur.

Dalam Injil Yohanes 1:14, kita membaca bahwa “Firman itu telah menjadi manusia dan ‘mendirikan kemah-Nya’ di antara kita.” Lambang kemah dapat mengingatkan kita tentang bagaimana Yesus datang untuk tinggal di antara kita sebagai tanda kasih Allah. Kasih adalah akar iman kita, yang memaksa kita untuk mengasihi sesama kita dengan mengolah dan memelihara rumah kita bersama.

Kemah juga merupakan tanda kesederhanaan. Khususnya di kalangan anak muda, kemah dan ransel melambangkan apa yang penting, secukupnya, hidup sesuai kemampuan kita, dan bepergian dengan ringan di atas bumi. Seperti orang-orang nomaden dan semi-nomaden saat ini, Abraham dan Sarah tahu apa artinya menjadi rentan, bergantung pada kebaikan tanah, menghormati ritmenya, dan hidup dalam kepercayaan. Kemah adalah tanda peziarah yang bersyukur, yang tahu bahwa saat kita melewati kehidupan ini, jejak kaki kita harus ringan di atas Bumi.

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *