Bunda Maria, Mei Pandemi

Aloys Budi Purnomo Pr

 

Bulan Mei 2021 menjadi setahun Mei Pandemi yang belum juga berhenti. Kita ingat, setahun lalu, menyambut Mei di tengah pandemi Civid-19,  Bapa Suci Paus Fransiskus Merilis Surat untuk Umat dalam Rangka Bulan Mei sebagai Bulan Maria di tengah masa pandemi ini. Setahun sudah berlalu sesudah itu, kini kita kembali memasuki Bulan Mei di tahun 2021 dengan pandemi yang belum berhenti. Bahkan meski vaksinasi sudah dilakukan namun bahaya pandemi masih menjadi ancaman bagi kemanusiaan.

Kita tidak boleh sembrono. Bulan Mei yang dalam tradisi Gereja Katolik menjadi Bulan Maria jangan membuat kita terlena karena hasrat berziarah ke tempat-tempat devosi pada Bunda Maria lalu lupa bahwa kondisi masih dalam pandemi. Bagi siapa saja yang mau berziarah Maria tetap perlu bahkan harus waspada dan ikuti protokol kesehatan dengan taat setia dan bahagia. Jaga jarak, memakai masker, mencuci tangan atau membersihkan tangan dengan sanitizer adalah protokol kesehatan yang harus selalu diperhatikan. Tentu, yang utama dan terutama adalah iman, harapan, dan kasih dalam doa permohonan agar pandemi ini segera berlalu dari masyarakat kita.

Bulan Mei menjadi perhatian kita semua, khususnya orang Katolik. Sebagaimana ditulis Paus Fransiskus, bulan Mei dalam Gereja Katolik merupakan saat umat Allah mengungkapkan dengan intensitas khusus cinta dan devosi kita kepada Bunda Maria sebagai Bunda bagi kita semua, terutama yang mengimani Yesus Kristus, Sang Juruselamat. Di masa pandemi yang tak kunjung berhenti ini mari kita perhatikan ajakan Paus Fransiskus.

Tulisan lengkap ada di edisi cetak Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan no. 201 Mei Tahun XVII 2021. Hubungi +6285101923459

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *