“Jangan Jadi Jago Kandang!” – Romo Aloys Budi Purnomo Diutus Sebagai Sekretaris Komisi HAK KWI

Jakarta – “Dialog lintas agama dan Gereja melalui Komisi HAK itu khas ajaran dan penghayatan Gereja Katolik. Dilakukan baik secara formal (formalitas) maupun praktik dalam hidup bersama yang berbeda-beda. Buahnya adalah hidup yang rukun damai dalam sikap toleransi dengan menerima dan menghargai perbedaan, bahkan nyata pula dalam kesejahteraan.” Itulah peneguhan yang diberikan oleh Mgr. Christophorus Tri Harsono, selaku Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (Kom HAK KWI). Hal itu disampaikan dalam acara serah terima jabatan (Sertijab) Sekretaris Kom HAK KWI dari Romo Agustinus Heri Wibowo Pr kepada Romo Aloys Budi Purnomo Pr.

Lebih lanjut Bapak Uskup Christophorus mengatakan, “Jangan jadi jago kandang! Pelayanan HAK dilaksanakan di seluas Indonesia. Sapaan ke seluruh daerah se-Indonesia sangatlah penting untuk dilaksanakan!” Pesan tersebut disampaikan kepada Romo Budi di Ruang Media Center KWI, Jumat, 24 Januari 2025 yang sudah dua pekan ini mulai berdinamika di Kantor KWI Cut Mutia Jakarta. Sebelumnya, Romo Budi bertugas di Paroki St. Maria Bunda Penasihat Baik Wates, Kulon Progo dan juga sebagai salah satu pengajar di Universitas Katolik Soegijapranata (Soegijapranata Catholic University), Semarang.

Pada hari Minggu, 12 Januari 2025, pukul 15.00 WIB diantar oleh Romo A.R. Yudono Suwondo Pr selaku Vikaris Episkopalis (Vikep) Kevikepan Yogyakarta Barat dan Romo A. Hendri Atmoko Pr sebagai Pastor Vikaris Parokial Wates, Romo Aloys Budi Purnomo Pr – akrab disapa Romo Budhenk – berangkat naik bus bersama rombongan DPP Harian plus menuju Jakarta. Tujuan utama adalah Wisma Unio Indonesia di Kramat VII/10 yang akan menjadi tempat tingggal Romo Budhenk. Romo yang dikenal sebagai aktivis dialog interreligius dan akademisi sekaligus aktivis lingkungan hidup itu mendapat amanat perutusan baru sebagai Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (Kom HAK KWI).

Surat tugas dari Presidium KWI yang ditandatangani oleh Mgr. Antonius Subianto Bunjamin selaku Ketua Presidium KWI dan Mgr. Paskalis Bruno Syukur selaku Sekjend KWI diterima oleh Romo yang hobi bermain saksofon itu pada tanggal 21 Desember 2024, sesudah pada tanggal 1 November 2024, diberitahu oleh Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko. Saat diberitahu melalui WA message oleh Mgr. Ruby tentang perutusan tersebut, Romo Budhenk mengaku hanya bisa taat. Meneladan Bunda Maria, ia menjawab WA Mgr. Ruby dengan kalimat: kawula abdining Allah, sendika ing dhawuh Dalem (aku ini hamba Tuhan Allah, terjadilah padaku menurut kehendak-Mu) (bdk. Lukas 1:38).

Romo Budhenk yang ditahbiskan sebagai Imam 08 Juli 1996 di Seminari Tinggi St. Paulus Yogyakarta memulai perutusan itu pada tanggal 13-14 Januari 2025 dengan membersamai Sekretaris Kom HAK KWI yang lama yakni Romo Agustinus Heri Wibowo Pr dalam rapat anggaran dan programasi 2025 bersama Dewan Moneter KWI yang dipimpin oleh Mgr. Yustinus Tarmono Harjosusanto bersama Mgr. Silvester San dan Mgr. Hilarius Datus Lega. Tanggal 15 Januari Romo Diosesan (Praja) Keuskupan Agung Semarang tahbisan 8 Juli 1996 itu mengikuti rapat koordinasi bersama Mgr. Paskalis Bruno Syukur yang dipimpin oleh Sekretaris Eksekutif KWI, Romo P.C. Siswantoko Pr. Sejak itulah, Romo Budhenk mulai berkantor di Ruang Kom HAK KWI di Gedung KWI Lt. 5. Sebagaimana tertulis di dalam SK, tugas perutusan itu akan diemban setidaknya hingga 1 Januari 2028.

Romo Budhenk yang selama ini juga mengajar sebagai dosen NIDK Soegijapranata Catholic University pada Program Doktor Ilmu Lingkungan, Program Doktor Arsitektur, dan Program Magister Hukum Kesehatan adalah alumni Program Doktor Ilmu Lingkungan di universitas yang sama dengan Disertasi berjudul “Model Kepemimpinan Ekoteologi Interreligius Sesuai Ensiklik Laudato Si’ dalam Konteks Komunitas Pegunungan Kendeng Utara”.  Masuk kuliah September 2019, Romo Budhenk mempertahankan disertasinya dalam ujian tertutup pada tanggal 11 November 2021 dan ujian terbuka pada tanggal 21 Januari 2022 dengan IPK 04.00.

Pada hari Jumat, 24 Januari 2025, pukul 09.00 WIB dilaksanakan “sertijab” yang oleh Romo yang juga Youtuber dengan subscriber 120.000 itu disebut “Sertipel” yakni “serah terima tugas pelayanan” dari Romo Heri di Ruang Media Center KWI yang dihadiri oleh Ketua Komisi HAK KWI, Mgr. Christophorus Tri Harsono. “Ya, Sertipel, serah terima tugas pelayanan sebab bagi saya tugas perutusan ini adalah tugas pelayanan bagi Gereja dan bangsa, bagi umat dan masyarakat untuk mewujudkan persaudaraan dan perdamaian dalam kerukunan dan keharmonisan di tengah keberagaman agama dan kepercayaan!” ungkap Romo Budhenk yang sejak tugas di KWI suka berjalan kaki dari Wisma Unio ke Kantor KWI itu.  Seraya berterima kasih atas kepercayaan dalam perutusan ini, Romo kelahiran Wonogiri, 14 Februari 1968 itu juga memohon berkat, doa restu dan dukungan agar dapat mengemban perutusan pelayanannya dengan baik seturut kehendak Tuhan.

Selamat bertugas mengemban tugas perutusan untuk Gereja dan Masyarakat Indonesia Romo. Semoga cepat kerasan tinggal di Jakarta.

 

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *