Renungan Harian 8 Desember 2024

HARI MINGGU ADVEN II

8 Desember 2024

Bacaan I          : Bar 5:1-9

Bacaan II        : Flp 1:4-6.8-11

Bacaan Injil     : Luk 3:1-6

Gusti tansah rumeksa

Ada beberapa umat yang asyik mengobrol terkait rencana mau menerima Sakramen Tobat. Waktu itu, saya pas mendengar obrolan mereka. Ada yang mengajak seperti ini, “Saya kalau mengaku dosa dengan rama yang sudah tua, khan pendengarannya sudah berkurang alias mulai budheg. Trus kita ngomong-nya lirih saja…malu dong kalau kita ketahuan, karena kenal ramanya, hehe…”.

Memang kalau ngomongin sakramen tobat, pasti seru. Bisa muncul aneka perasaan dalam diri kita, seperti: malu, bingung, takut, deg-degan, rindu, lega, gembira, bersyukur, dan sebagainya. Kita pantas bersyukur karena Gereja Katolik selalu menyediakan rahmat pengampunan Tuhan lewat Sakramen Tobat. Hanya seorang imam yang boleh memberikan absolusi pengampunan dosa. Dan imam itu  terikat sumpah untuk menjaga rahasia pengakuan dosa. Alias tidak boleh membocorkan dosa umatnya. Maka, jangan takut dan malu mengaku dosa.

Pada hari Minggu Adven II ini sabda Tuhan berbicara tentang ajakan untuk hidup baik lewat pertobatan dan pembaptisan. Perayaan kelahiran Sang Juru Selamat perlu kita persiapkan dengan hati yang bersih. Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.”

Seruan pertobatan Yohanes dilakukan di padang gurun. Padang gurun adalah simbol pertemuan orang beriman dengan Tuhan. Di padang gurun, bangsa Israel mengalami banyak cobaan, pertobatan, dan akhirnya meyakini penyertaan kasih Allah. Gusti tansah rumeksa (Tuhan selalu memelihara). Hidup kita selalu dipelihara dan disertai Tuhan melalui berkat-berkat yang dibutuhkan.

Dengan seruan pertobatan, Yohanes menantang kita pada zaman sekarang: maukah kita hidup berahmat atau mau asyik hidup berdosa? Pada hari ini tanggal 8 Desember, Gereja biasanya merayakan Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Dosa (Maria Immaculata). Pada tahun ini perayaan hari raya ini digeser pada hari Senin tanggal 9 Desember 2024. Ajaran Gereja tentang Maria Immaculata ini disampaikan oleh Paus Pius IX pada tanggal 8 Desember 1854 karena adanya kelesuan rohani dalam dunia modern. Bunda Maria menjadi teladan kesucian. Ia menjadi ”bejana yang kudus”, di mana Yesus lahir ke dunia melalui rahimnya. Rahim Bunda Maria menjadi ”tabernakel” pertama karena di sanalah bersemayam Yesus yang Mahakudus.

Pertanyaan refleksinya: Bagaimana situasi batin Anda akhir-akhir ini? Sejauh mana Anda menyadari bahwa Gusti tansah rumeksa dalam hidup ini? Maukah Anda menjadi “tabernakel” bagi Yesus zaman ini?

Romo Yohanes Gunawan, Pr

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *