Renungan harian 17 Agustus 2024

HARI INI ADALAH HARI RAYA KEMERDEKAAN INDONESIA.

Indonesia merdeka 79 tahun yang lalu dari penjajahan Belanda.

Dalam Sir 10: 1-8 diserukan: “Pemerintahan yang bijak mempertahankan ketertiban pada rakyatnya, dan pemerintahan orang arif adalah teratur. Seperti penguasa bangsa demikian pun para pegawainya, dan seperti pemerintah kota demikian pula semua penduduknya. Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya.

Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang serasi atasnya. Di dalam tangan Tuhanlah terletak kemujuran seorang manusia, dan kepada para pejabat dikaruniakan oleh-Nya martabatnya.

Hendaklah engkau tidak pernah menaruh benci kepada sesamamu apapun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu. Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun oleh manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah. Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan dan uang.

Melalui 1Ptr 2: 13-17 Petrus menyapa umatnya: “Saudara-saudara, demi Allah, tunduklah kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, maupun kepada para wali yang diutusnya untuk menghukum mereka yang berbuat jahat dan menghormati mereka yang berbuat baik.

Inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan mereka yang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi semua kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!

Matius dalam Injilnya (Mat 22: 15 -21) mewartakan: “Ketika itu pergilah orang-orang Farisi. `Mereka berunding bagaimana dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh para murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?”

Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu.” Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, peranan pemimpin itu amat penting yaitu menuntun dan memberikan kepada rakyatnya perlindungan, ketenteraman dan kesejahteraan. Telah disebut bahwa pemerintah akan hancur atau musnah akibat kelaliman, kuasa dan uang. Kiranya ada 2 lagi yang perlu disebut yaitu sikap tidak peduli dan tidak mau tahu hak dan hidup orang lain.

Dua, dengan tegas Yesus menjawab soal pembayaran pajak: berikan kepada masing-masing hak mereka. Ternyata di dalam kata “hak” terkandung juga 2 hal ini: martabat dan kehidupan, baik si pemberi mau pun si penerima.

Maka, dengan merampas atau tidak memberikan hak kepada oraneg lain, sesungguhnya dia sedang merendahkan dirinya sendiri. Pada hari peringatan kemerdekaan ini, hendaknya kita memerdekakan (= membebaskan) diri dari sikap itu. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *