Di tengah guyuran hujan deras dan banjir yang melanda beberapa tempat di Kota Semarang, Gereja Santa Theresia Bongsari Semarang tetap melaksanakan pelayanan pembagian makan gratis kepada warga. Tak seperti biasanya, kegiatan yang dilakukan setiap Kamis siang itu, jadwalnya diubah menjadi Kamis sore selama bulan Ramadhan.
Makanan dikemas dalam boks yang dapat dibawa pulang untuk disantap saat berbuka puasa di tempat masing-masing. Program makan gratis ini ditujukan kepada warga yang membutuhkan tanpa memandang perbedaan agama dan kepercayaan. Kamis sore, 14 Maret 2024, pengurus Gereja Bongsari menyediakan 250 porsi makan gratis untuk warga. Tampak pada hari itu, Romo Didik turut langsung membagi makanan kepada warga. Warga pun dengan antusias menyambut pembagian makan gratis tersebut meski hujan belum reda. Sebagian warga ada yang datang dengan memakai mantol hujan dan payung.
Pastor Paroki Bongsari, Romo Eduardus Didik Chahyono SJ menjelaskan, program tersebut sudah dilaksanakan beberapa tahun dan dibagikan kepada warga yang membutuhkan. “Program pembagian makan gratis untuk warga sudah berlangsung beberapa tahun. Biasanya makan gratis dibagikan kepada warga masyarakat pada siang hari. Namun di bulan Suci Ramadhan, pembagian dilakukan saat sore hari menjelang buka puasa untuk menghormati warga yang beribadah puasa. Pembagian makan gratis ini sangat dinantikan dan dibutuhkan warga di tengah situasi harga bahan pangan yang merangkak naik,” kata imam yang aktif dalam gerakan dialog lintas agama itu.
Tak hanya pembagian makan gratis yang rutin dilakukan tiap Kamis, pihaknya juga turut bersimpati dengan warga terdampak banjir di Kota Semarang di beberapa titik. “Seksi sosial Gereja Santa Theresia juga mendistribusikan 200 nasi bungkus untuk warga di Kaligawe dan Citarum. Kami berdoa dan turut membantu warga Kota Semarang agar dapat segera mengatasi kerusakan-kerusakan yang terjadi. Kami berharap Kota Semarang dapat segera pulih dan warga dapat beraktivitas dengan baik,” ungkap Romo Didik SJ yang juga dikenal sebagai penyayang satwa itu.