Hari ini kita memperingati 1 orang martir: St. Maximilian Kolbe. Dia lahir di Wola, Polandia tahun 1894. Ketika masih frater dia telah menunjukkan penghormatan dan cintanya kepada Bunda Maria. Dia ditahbiskan sebagai imam tahun 1918. Dia mendirikan beberapa biara di Polandia, Jepang dan India.
Ketika Jepang menyerang Polandia, dia ditangkap dan dipenjara. Karena dia merelakan dirinya untuk menggantikan Franciszek yang dihukum mati oleh Jepang, dia disuntik mati tanggal 14 Agustus 1941 di kamp konsentrasi Auschwitz, Polandia.
Dalam Keb 3: 1-9 diserukan: “Jiwa orang benar ada di tangan Allah, dan siksaan tiada menimpa mereka. Menurut pandangan orang bodoh mereka mati nampaknya, dan pulang mereka dianggap malapetaka, dan kepergiannya dari kita dipandang sebagai kehancuran, namun mereka berada dalam ketenteraman.
Kalaupun mereka disiksa menurut pandangan manusia, harapan mereka penuh kebakaan. Setelah disiksa sebentar mereka menerima anugerah yang besar, sebab Allah hanya menguji mereka, lalu mendapati mereka layak bagi diri-Nya.
Laksana emas dalam dapur api diperiksalah mereka oleh-Nya, lalu diterima bagaikan korban bakaran. Maka pada waktu pembalasan mereka akan bercahaya, dan laksana bunga api berlari-larian di ladang jerami.
Mereka akan mengadili para bangsa dan memerintah sekalian rakyat, dan Tuhan berkenan memerintah mereka selama-lamanya. Orang yang telah percaya kepada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya, sebab kasih setia dan belas kasihan pilihan-Nya.
Yohanes dalam injilnya (Yoh 15: 18-21) mewartakan sabda Yesus: “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku daripada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya.
Karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, dunia membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya.
Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.
Semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Maximilian ditangkap dan dipenjara karena menyebarluaskan iman melalui majalah “IMMACULATA” demi kecintaannya kepada bunda Maria. Dia rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan nyawa seorang bapak keluarga yang punya tanggungan istri dan anak-anak.
Orang yang rela mengorbankan waktunya, tenaganya, pemikirannya, dan apa yang dimilikinya bagi kebaikan dan kehidupan orang lain, sebenarnya juga sudah menghidupi semangat kemartiran.
Dua, Yesus bersabda: “Jika mereka menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu”.
Kata-kata itu bukan omong kosong, tetapi benar terjadi dan akhir-akhir ini sering terjadi. Maka, hendaknya kita menyadari dan siap untuk menerima bahwa hal-hal yang tidak enak itu akan menimpa kita.
Semoga bila hal-hal itu terjadi, iman dan harapan kita kepada Allah, justru makin kuat dan mendalam. Amin.
Mgr Nico Adi MSC