Renungan Harian 20 Mei 2023

Hari ini secara nasional diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Ada apa ?

Pada tanggal 20 Mei 1908, atas inspirasi dari dr Wahidin, tokoh-tokoh muda pada waktu itu Soetomo, Gunawan Mangkusumo, Suraji dan kawan-kawan mendirikan organisasi Budi Utomo.

Tujuan organisasi ini adalah memajukan kaum muda di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, budaya, politik dan lain-lain agar makin maju dan bangkit dari keterpurukan akibat penjajahan.

Dari sinilah, mereka bertukar pikiran dan saling membangkitkan semangat nasionalisme serta berjuang untuk menjadi bangsa yang merdeka.

Dalam Kis 18: 23-28 diberitakan: “Setelah beberapa hari lamanya tinggal di Antiokia, Paulus berangkat, lalu menjelajahi seluruh tanah Galatia dan Frigia untuk meneguhkan hati semua murid.

Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan.

Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat.
Setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.

Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada para murid di situ, supaya mereka menyambut dia.

Setibanya di Akhaya ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya. Dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.

Yohanes dalam injilnya (Yoh 16: 23b-28) mewartakan sabda Yesus: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.

Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu.

Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.

Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.”

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, semangat para tokoh nasional, tetap menyala dalam diri kita, sehingga kita terus berjuang agar semangat nasionalisme hidup dan diyakini oleh segenap anak bangsa.

Dua, Paulus dalam perjalanan/pelayanan sebelumnya, ditemani Barnabas, lalu oleh Silas. Dalam perjalanan berikutnya, dia ditemani Priskila dan Akwila. Kini muncul Apolos, orang Yahudi yang berasal dari Alexandria.

Dari banyak wilayah, Tuhan memanggil orang-orang pilihan-Nya, kemudian mengutus mereka untuk melayani umat-Nya.

Marilah kita mohon agar dari wilayah pelayanan para utusan Tuhan, akan muncul calon-calon imam, biarawan-biarawati, pewarta firman Tuhan, serta para saksi iman.

Tiga, Yesus bersabda: “Aku kembali kepada Bapa”. Dengan amat jelas dikatakan Yesus, Dia berasal dari siapa atau dari mana, dan mau ke mana. Kemudian, setelah semuanya selesai, Dia siap meninggalkan semuanya dan kembali kepada Bapa.

Dia memberikan teladan bahwa arah, tujuan dan motivasi untuk melakukan suatu tugas, sudah harus jelas dari awal. Dia benar-benar fokus. Semuanya dilakukan dengan setia, dan diserahkan kembali kepada pemiliknya, tepat pada waktunya. Dia tidak molor-molor. Tidak ada agenda atau kepentingan pribadi. Semoga kita pun demikian. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *