Renungan Harian 2 Mei 2023

Secara liturgis, kita hari ini memperingati 1 orang kudus yaitu St. Atanasius. Dia adalah pembela ajaran Gereja tentang Tritunggal Mahakudus dan misteri penjelmaan Kristus. Dia tertarik pada kehidupan para rahib, berkat teladan St. Antonius – pertapa di Mesir, sehingga menjadi pendoa yang besar. Dia ditahbiskan menjadi diakon tahun 318.

Bersama Uskup Alexander, dia hadir dalam Konsili Nicea yang menetapkan ajaran arianisme adalah ajaran sesat. Atanasius diangkat sebagai Uskup untuk menggantikan uskup Alexander yang meninggal sesudah konsili.

Yohanes dalam 1Yoh 5: 1-5 menyapa umatnya: “Saudara-saudara, setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari-Nya.

Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah dan melakukan perintah-perintah-Nya.

Inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia.

Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain daripada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?

Matius dalam injilnya (Mat 10: 22-25a) mewartakan ketika mengutus para murid-Nya, Yesus bersabda: “Kamu akan dibenci semua orang karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.

Seorang murid tidak lebih daripada gurunya, atau seorang hamba daripada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya.

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, St Atanasius membela kebenaran ajaran Gereja tentang Tritunggal Mahakudus dan Penjelmaan Kristus yang telah ditetapkan Paus pada Konsili Nicea tahun 325.

Ajaran resmi ini (dogma) telah diimani dan dihidupi selama sekian abad. Maka, hendaknya kita percaya penuh bahwa ajaran ini sesuai dengan kehendak Allah dan wajib diterima umat beriman dengan hati damai.

Dua, Yesus telah menyatakan dengan jelas: “Kamu akan dibenci semua orang karena nama-Ku”. Dia tahu risiko karena menjadi pengikut-Nya adalah mengalami situasi-situasi yang tidak enak, yang berat atau malah dibunuh.

Hendaknya kita menyadari dan menyiapkan diri pada hal-hal yang demikian. Ikut Yesus yang telah bangkit dan berkuasa, bukan berarti akan enak dan bahagia atau pesta terus. Ada waktunya mereka juga harus menderita. Semoga pada saat yang tidak enak, kita tetap tenang dan tidak menyalahkan Tuhan atau orang lain. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *