Hari ini kita merayakan pesta 2 orang kudus yaitu St. Filipus dan Yakobus. Mereka adalah para rasul Yesus. Filipus berasal dari Betsaida, sebelumnya adalah murid Yohanes Pembabtis dan kemudian mengikuti Yesus.
Dia orang yang spontan dan tidak ragu-ragu dalam mengikuti Yesus sang Guru. Tentang akhir hidupnya, diberitakan bahwa dia dianiaya dan disalibkan pada masa Kaisar Diokletianus.
Yakobus rasul ini adalah anak Alfeus, saudara sepupu Yesus. Dia mulai dikenal setelah Yakobus Tua dibunuh Herodes. Ketika terjadi penganiayaan, dia tetap tinggal di Yerusalem dan menjadi uskup pertama di kota itu. Paulus menyebut dia sokoguru Gereja sejajar dengan Petrus dan Yohanes. Kehidupan rohaninya tampak di dalam surat-suratnya.
Dalam 1Kor 15: 1-8 Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudara, sekarang, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri.
Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu — kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.
Yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.
Bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.
Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
Yohanes dalam injilnya (Yoh 14: 6-14) mewartakan dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berbicara kepada Thomas: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”
Kata Filipus kepada-Nya: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.
Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, semula Filipus adalah murid Yohanes dan kemudian mengikuti Yesus karena ditunjukkan Yohanes bahwa Dialah yang patut diikuti.
Saran Yohanes diperhatikan dan mendorong dia untuk berani ikut Yesus. Sekali ikut, dia tidak mundur lagi. Semoga kita pun demikian, sekali ikut jangan ragu-ragu lagi untuk seumur hidup.
Dua, Yesus menyatakan dengan tegas: “Akulah jalan, kebenaran dan kehidupan”. Itu berarti Dia tahu jalan yang pasti membawa kebenaran dan kehidupan, karena Dia berasal dari surga.
Marilah kita berterima kasih atas warta dan janji itu, serta berani mengikuti Dia sepenuhnya. Mengapa demikian? karena Dia sendiri yang memberikan jaminan itu. Amin.
Mgr Nico Adi MSC