Ada kisah unik saat Timin bukan hanya melihat, melainkan menunggui Marcel Prayogo yang dalam rangka natalan di sebuah wilayah, dipoles menjadi Pit Hitam. Timin mengenal Marcel sejak dia masih kecil. Pribadi yang lucu, namun seiring waktu bertumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan peduli.
Namun, tiba-tiba Timin mengalami sesuatu yang aneh saat Timin menunggui Marcel yang sedang dipoles menjadi Pit Hitam untuk acara natalan bersama. Ayah Marcel menjadi Santa Claus. Marcel menjadi Pit Hitam. Petugas penghias wajah mengubah wajah Marcel yang lugu, polos, dan cerdas menjadi wagu, nyrocos, dan pedas. Wajahnya menjadi hitam. Matanya membelalak galak. Marcel yang biasanya murah senyum, tampak sangar hahaha.
Setiap kali Timin memandang Marcel Pit Hitam, sorot matanya menjadi tajam dan kontras. Senyumnya hilang. Timin sangat terkejut, ketika dalam perjalanan menuju tempat natalan, turun dari mobil, panas terik menyengat. Timin melihat Pit Hitam Marcel tampak kepanasan.
Melihat situasi itu, Timin usul agar Pit Hitam diantar naik mobil sampai tempat acara agar tidak berjalan kaki dengan terik matahari. “Kasihan, Pit Hitam kepanasan!” kata Timin. Namun tiba-tiba, Pit Hitam Marcel menjawab ketus, “Tumben berbelas kasihan!” Dia bilang tanpa senyuman. Itulah yang membuat Timin kaget dan takut pada Pit Hitam. Agaknya, Marcel memang menghayati diri sebagai Pit Hitam yang serem. Eh, tapi, meski serem, Pit Hitam juga disukai anak-anak. Buktinya, banyak anak di natalan tersebut yang pengen berfoto dengan Pit Hitam Marcel, meski wajahnya serem. Timin saja yang terlanjur takut pada Pit Hitam hingga tak sempat berfoto berdua hahaha (Timin).