
Hari ini adalah hari ke-6 Pekan Doa Sedunia. Semoga banyak orang telah menjadi sehati dan sejiwa dalam menggerakkan persatuan di antara umat kristen.
Dalam Ibr 9: 15.24-28 penulis menyapa umatnya: “Saudara-saudara, Yesus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita. Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri. Jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan.
Sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya. Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang.
Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Markus dalam injilnya (Mrk 3: 22-30) mewartakan: “Ketika itu, para ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: “Ia kerasukan Beelzebul,” dan: “Dengan penghulu setan Ia mengusir setan.” Yesus memanggil mereka, lalu berkata dalam perumpamaan: “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?
Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya.
Tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.” Yesus berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Hikmah yang dpt kita petik:
Satu, diserukan bahwa Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.
Anak adalah pribadi yang paling berhak untuk mewarisi harta, kekayaan, dan kuasa akan yang diberikan kepadanya. Yesus sebagai Anak Allah tentu akan menerima hormat, kuasa dan kekayaan surgawi dari Bapa-Nya. Dia bisa dan boleh selalu memasuki tempat-tempat kudus sesuai dengan kehendak-Nya agar kita diselamatkan..
Orang-oang yang berlaku kudus, dan tak bercela karena mengikuti Yesus, moga-moga makin banyak dan mudah dijumpai di tengah masyarakat. Semoga mereka bersatu dan mendapatkan kekuatan dari Yesus dan dari kesaksian iman mereka yang telah disembuhkan.
Dua, apabila menghujat Roh Kudus, dia tidak akan pernah mendapatkan pengampunan secara pribadi dan sakramental.
Mengapa? Karena dosa penolakan atau penyangkalan itu sudah kelewat batas. Allah Bapa yang juga hadir dalam Roh-Nya dan Allah Putra yang senantiasa bersatu dengan Bapa, adalah Allah dalam kesatuan Allah Tritunggal. Satu Allah 3 Pribadi.
Maka, menyangkal Roh Kudus, sama bobot dan kekuatannya dengan menyangkal Allah Tritunggal. Menjadi jelas bahwa penolakan atau penyangklan itu berakibat fatal bahwa dosanya tidak dapat diampuni.
Hendaknya tetap berlaku hormat dan penuh kasih kepada Allah, sehingga hidup pantas dan luput dari pelbagai godaan. Amin.
Mgr Nico Adi MSC