Renungan Harian 3 Desember 2022

Hari ini kita merayakan pesta 1 orang kudus, St. Fransiskus Xaverius. Dia lahir di Navarra, Spanyol. Pada usia 19 tahun dia studi di Paris dan bersahabat dengan Ignasius Loyola.

Tahun 1534 mereka bersama 5 rekannya mengikrarkan kaul di gereja Montmamre. Mereka inilah yang menjadi orang-orang inti dari Serikat Jesus.

Empat tahun setelah ditahbiskan, Fransiskus berangkat ke Asia sebagai misionaris. Ia mengantar banyak orang kepada Kristus. Dalam perjalanan ke Tiongkok dia singgah juga di Ambon dan Ternate. Beliau wafat tanggal 3 Des 1554 karena sakit ketika akan memasuki daratan Tiongkok. Paus Pius XI memberi dia gelar pelindung misi.

Dalam 1Kor 9: 16-19.22-23 Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudari, jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.

Kalau aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah, tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.

Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.

Sungguh pun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.

Bagi mereka yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.

Markus dalam injilnya (Mrk 16: 15-20) mewartakan Yesus bersabda kepada para murid-Nya: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, tahun 1534 Fransiskus, Ignasius Loyola dan 5 rekannya mengikrarkan kaul di gereja Montmamre. Mereka adalah pionir dari tarekat besar: Serikat Jesus. Mereka berkembang ke banyak negara dan telah melahirkan tokoh-tokoh Gereja dan kaum awam yang luas biasa.

Tuhan memilih dan bekerja melalui mereka. Semoga kita pun bersedia dan mau bekerja untuk kemuliaan Tuhan dan keselamatan sesama.

Dua, Yesus mengutus para murid-Nya: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk”.

Perutusan itu amat jelas, yaitu mewartakan injil (kabar gembira/kabar keselamatan) bahwa Allah mencintai manusia sehingga mengutus Anak-Nya untuk keselamatan mereka, dan bukan untuk mencari kedudukan/kekayaan pribadi atau membawa kemalangan bagi sesama. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *